HARIAN MERAPI - Perkumpulan Sastrawan Jawa Bantul (PSJB) Paramarta dalam usia satu windu merayakan hari lahirnya dengan bermacam kegiatan sehari di R.M. Bu Tala, Dagan, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Sabtu (15/11/2025) lalu.
Menurut Ketua PSJB Paramarta Bambang Nugroho, sebetulnya tanggal berdirinya PSJB Paramarta pada 24 Oktober 2017.
Karena kesibukan dan padatnya agenda para pengurusnya, perayaan sewindu PSJB Paramarta baru bisa dilaksanakan saat ini.
Baca Juga: Popularitas Seskab Teddy Kian Meroket, Pengamat Sebut Jadi Sosok Penting di Balik Layar Istana RI
Perayaan dilaksanakan dengan menggelar berbagai kegiatan meski sederhana.
Pembukaan acara ditandai dengan seremonial 'kedhuk tumpeng' oleh Ketua PSJB Paramarta Bambang Nugroho yang kemudian diserahkan kepada anggota tertua atas nama Mbah Suprihatin.
"Dengan kegiatan ini semoga PSJB Paramarta dapat terus berkembang dan memberi manfaat serta kebersamaan bagi penulis sastra Jawa di Bantul," tutur Bambang.
Sampai saat ini PSJB Paramarta memiliki anggota 65 penulis aktif dengan beragam profesi, seperti guru, dosen, pegawai, mahasiswa, seniman dan pensiunan yang memiliki minat dalam bidang sastra Jawa.
"Paramarta merupakan wadah bertemunya para penulis sastra Jawa selain menjadi media komunikasi dan informasi sekaligus edukasi bagi anggota untuk saling bersinergi dan berbagi guna meningkatkan dan pengembangan kemampuan diri dalam berkarya," tandas Bambang.
Beragam kegiatan dihelat seperti Bincang Ringan dengan menghadirkan pembicara Drs Dhanu Priyo Prabowo dan Adi Satiyoko, S.S., M.A., dengan tema Perkembangan dan Tantangan yang Harus Dilewati Penulis Sastra Jawa.
Perbincangan yang dimoderatori Teddy Kusyairi ini berlangsung menarik dan cair mampu mengajak peserta yang berjumlah 60 orang ikut aktif di Bincang Ringan itu.
Di sela itu juga disisipi sejumlah atraksi seperti membaca Geguritan, Dongeng, Macapatan serta mengenalkan lagu karya Mujiyana berjudul Bantul Kotaku Bumi Satriya.