Usai Purbaya Lempar Tanggung Jawab Redenominasi ke BI, Pengamat Ekonomi Ingatkan Fokusnya Bukan Hanya soal Administrasi

photo author
- Senin, 17 November 2025 | 20:20 WIB
Menyoroti wacana redenominasi mata uang rupiah yang diungkap Menkeu Purbaya.  (Instagram.com/@menkeuri)
Menyoroti wacana redenominasi mata uang rupiah yang diungkap Menkeu Purbaya. (Instagram.com/@menkeuri)

HARIAN MERAPI - Wacana redenominasi rupiah kembali ramai dibahas setelah pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menuai respons publik.

Isu perubahan nilai mata uang rupiah dari Rp1.000 menjadi Rp1 itu dipandang sebagian publik tidak sekadar urusan administrasi, tetapi juga membawa dampak psikologis bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Terkini, pengamat ekonomi, Prof. Ferry Latuhihin menjelaskan terkait isu redenominasi ini dalam siniar YouTube Hendri Satrio Official yang tayang pada Senin, 17 November 2025.

Baca Juga: Tujuh orang belum ditemukan, Tim SAR fokuskan pencarian korban longsor di Tarukahan Cilacap

Ferry menilai, wacana tersebut sebenarnya bukan hal baru, melainkan sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

“Menurut saya, wacana redenominasi nilai rupiah dari Rp1000 ke Rp1 itu kan sebetulnya sudah lebih dari 10 tahun yang lalu,” ujar Ferry.

Pengamat ekonomi itu lantas menilai, tujuan awal redenominasi sebenarnya adalah penyederhanaan terkait administrasi.

“Tujuannya untuk memudahkan administrasi, dengan menghilangkan 3 angka 0 di belakang angka rupiahnya,” terang Ferry.

Baca Juga: Polres Sukoharjo tangkap dua pelaku jaringan pengedar sabu 213 gram

Meski begitu, Ferry menyebut, tidak ada urgensi mendesak untuk saat ini soal perlunya redenominasi untuk kepentingan administrasi.

“Hal yang perlu kita kritisi, melakukan hal itu ada urgensi atau kepentingan yang mendesak atau tidak, menurut saya tidak ada," terangnya.

"Saya lihat sektor bisnis sekarang aman-aman saja,” kata Ferry.

Baca Juga: Begini curhat Erling Haaland usai Norwegia lolos ke Piala Dunia di Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada

Pengamat Ekonomi: Dampak Psikologis Harus Jadi Perhatian

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X