HARIAN MERAPI - Forum Komunikasi Perempuan Pelestari Budaya Nusantara (FORKOM PPBN) Yogyakarta mendorong warisan Indonesia, yaitu kebaya, untuk terus dilestarikan dengan digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Edukasi mengenai kebudayaan bangsa sudah seharusnya diwariskan dan diajarkan secara turun-temurun untuk menjaga budaya bangsa agar tidak hilang.
Di samping itu, kebaya dianggap sebagai simbol kecantikan dan keanggunan wanita Indonesia, serta mencerminkan identitas perempuan sekaligus kekayaan budaya Indonesia.
Baca Juga: Gegara Seks Menyimpang, Polresta Pati Ungkap Motif Pembunuhan di Kayen
Dengan tujuan tersebut, FORKOM PPBN menjadi wadah bagi para pelaku pelestari budaya.
"Bersama para komunitas, kelompok, organisasi, pelaku seni dan budaya, perorangan, yang berkomitmen untuk mendedikasikan diri demi menjaga dan melestarikan budaya nusantara dengan semboyan saling asah, asih, dan asuh. Semua bersinergi di sini," kata Ketua FORKOM PPBN, Diyah Yuliana.
Menurut Diyah, wanita berkebaya merupakan simbol identitas bangsa yang mempersatukan berbagai kelas sosial dan lintas batas wilayah di Indonesia.
Kebaya telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama berabad-abad dan terus berkembang hingga saat ini.
Baca Juga: Kasus beras oplosan, empat produsen yang diduga oplos beras naik ke tahap penyidikan
Untuk terus menunjukkan eksistensi kebaya, FORKOM PPBN pun beberapa kali melaksanakan gelaran seperti Hari Kebaya Nasional di Museum Dirgantara Yogyakarta pada Minggu (27/5/2025), sebelumnya Hari Kebaya Nasional pertama sukses digelar bertajuk "Pagelaran Seni dan Budaya Nusantara, 1000 Perempuan Berkebaya" di Ballroom Malika, Sleman City Hall tahun lalu.
Dalam gelaran Hari Kebaya Nasional 2025, FORKOM PPBN turut menggandeng Wanita Angkatan Udara (WARA) Yogyakarta untuk turut berperan aktif dalam pelestarian budaya nusantara.
Mengusung tema “Sayap Perempuan”, acara tersebut juga diikuti 2025 wanita berkebaya.
Baca Juga: PPATK temukan 140 ribu rekening tidak aktif selama 10 tahun senilai Rp428 miliar
Paniradya Pati Keistimewan DIY, Aris Eko Nugroho mengatakan bahwa kebaya merupakan perwujudan nilai-nilai adiluhung yang diwariskan secara turun temurun untuk dapat diunggulkan kembali.