HARIAN MERAPI - Tanggal 24 Juli telah ditetapkan sebagai Peringatan Hari Kebaya Nasional (HKN) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023.
Dalam rangka menyambut penetapan tersebut, berbagai Organisasi Wanita di di Yogyakarta dan daerah lain di Indonesia (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Maluku dst) sekali lagi menggelar parade, lomba dan berbagai kegiatan Bangga Berkebaya Seri-2 pada Kamis 24 Juli 2025 sore di Lapangan Brahma, Candi Prambanan.
Ketua Umum 'Bangga Berkebaya' Hari Kebaya Nasional 2025, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D dalam sambutannya mengatakan, jika Indonesia ingin menjadi dan diakui sebagai negara kuat, adigung, adiguna dan adidaya, maka kebudayaan-lah platformnya, jiwanya, rohnya, DNA nya.
Baca Juga: Momen indah di Puncak HUT ke 1.275 Salatiga, walikota suapi nasi tumpeng Ketua DPRD
Dan cara mencapainya adalah menjadikan Indonesia sebagai episentrum kegiatan peduli kebudayaan. Baik di ruang-ruang komunitas di sekitar kita seperti saat ini, yang dihadiri oleh hampir 2000 peserta lintas usia, maupun di panggung-panggung dunia.
''Sepuluh pengakuan UNESCO untuk Warisan Budaya Dunia sudah kita miliki. Salah satunya adalah Candi Prambanan ini yg ditetapkan pada tahun 1991. Disempurnakan dengan 13 pengakuan UNESCO untuk Warisan Budaya Tak Benda. Termasuk Kebaya, our shared culture, bersama dengan 4 negara Sobat Kebaya (Singapore, Brunei, Malaysia dan Thailand) di th 2022. Saya percaya bahwa Warisan Budaya Dunia Benda dan Tak Benda, keduanya tidak bisa dipisahkan.''
''Dan pada hari ini, Hari Kebaya Nasional ke 2, 24 Juli 2025, kita mempertemukan keduanya, Festival Kebaya di Candi Prambanan. Warisan Budaya Tak Benda di Situs Warisan Budaya Dunia,'' tandasnya saat memberi sambutan pada acara Bangga Berkebaya Seri-2.
HKN 2025 yang diselenggarakan di Concourse Candi Prambanan dan Lapangan Brahma Candi Prambanan diharapkan mampu menjadi media dan bahan sosialisasi kepada masyarakat luas, meningkatkan kecintaan terhadap kebaya, sekaligus mempromosikan kebaya sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO dan Kompleks Candi Prambanan sebagai World Heritage Site UNESCO ke kancah internasional.
Baca Juga: Wilujengan Pasar Kliwon Temanggung, Persembahan Dua Gunungan Ludes Diperebutkan
Kegiatan ini mengundang para SOBAT KEBAYA dari negara-negara Singapore, Malaysia, Brunei dan Thailand, negara yang secar bersama-sama mendapatkan pengakuan dari UNESCO.
Beberapa tema dalam parade dan lomba berkebaya antara lain Kebaya Tradisional/Klasik, Kebaya Encim/Peranakan, Kebaya Modern/Kontemporer, Kebaya Edan-Edanan/Warna-Warni, Kebaya Jadul.
Selain Parade Kebaya, diselenggarakan pula Lomba Tata Saji Kue Jajanan Tradisional Rosebrand yang akan diikuti para Ibu berkebaya dari 60 Organisasi Perempuan terdiri atas 5-20 orang dengan tema menyajikan tumpeng aneka jajanan makanan tradisional dengan tinggi maksimum 40 cm.
Panitia menyajikan miniatur Candi Prambanan setinggi 2 meter yang terbuat dari berbagai macam kue Jajanan Tradisional sebagai maskot perayaan HKN tahun 2025.
Baca Juga: Momen Haru Anak Binaan LPKA Yogyakarta Membasuh Kaki Orang Tua di Peringatan HAN 2025
Kegiatan menarik lainnya berupa pertunjukan seni antara lain Pergelaran Musik Angklung yang melibatkan lebih dari 500 pemain seni musik angklung dari berbagai sanggar dan kelompok dari berbagai macam daerah seperti Jakarta, Surakarta, Malang dan Yogyakarta, yang akan mengalunkan 4 (empat) lagu antara lain: Tanah-airku, Medly Lagu-lagu Daerah, Yogya Istimewa dan Maumere, di bawah dirigen atau konduktor Kang Asep Zery Kusmaya.