HARIAN MERAPI - Menyambut Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, ibu-ibu RT 07 Karanglo, Argomulyo, Sedayu, Bantul menggagas acara bertemakan ‘Ibu Sehat, Ibu Bahagia, Ibu Berbudaya Melahirkan Generasi yang Luar Biasa’, Minggu (15/12).
Dengan mengenakan pakaian kebaya, ibu-ibu RT 07 Karanglo mengawali kegiatan dengan senam bersama. Ketua panitia, Yossie Riyani mengatakan penggunaan kebaya pada acara ini merupakan salah satu wujud pelestarian budaya Indonesia.
Sebagai pelaku budaya yakni penyanyi campursari, Yossie mengaku melestarikan budaya di tengah-tengah masyarakat menjadi tantangan tersendiri, salah satunya membiasakan pengenaan pakaian kebaya. Sehingga ia berharap kebiasaan ini dapat diikuti oleh masyarakat.
Baca Juga: Sepasang Lansia Jadi Korban Tabrak Lari di Hargobinangun Pakem, Sopir Mobil yang Kabur Diburu Polisi
“Hari Kebaya Nasional kan sudah disahkan Presiden Jokowi waktu itu, jadi kami mengupayakan setiap kegiatan menggunakan kebaya,” kata Yossie.
Sebagai garda terdepan di rumahnya, menurutnya peran ibu sangat dibutuhkan untuk menjaga keluarganya masing-masing. Terkait hal itu, pada rangkaian kegiatan ini dilakukan pula sosialisasi tentang kenakalan remaja dari Polsek Sedayu, penyuluhan DBD dan cek kesehatan gratis dari puskesmas setempat, serta edukasi penanganan laka lantas dari AR Ambulance Sedayu.
Ia mengaku, akhir-akhir ini ia mendengar ada beberapa kejadian berkaitan dengan kenakalan remaja dan kejahatan jalanan di sekitaran. Melalui sosialisasi kenakalan remaja ini Yossie berharap ibu-ibu dapat menjaga generasi penerusnya agar tidak terjerumus ke dalam dunia tersebut.
“(Kenakalan remaja) ini menjadi konsen kami agar masyarakat aman terkendali. Bulan-bulan ini di Karanglo juga cukup banyak yang kena DBD, jadi kami juga mengadakan penyuluhan DBD di acara ini,” sambungnya.
Ketua RT 07 Karanglo, Sabar Mulyo mengatakan, meskipun kasus DBD tersebut bukan berasal dari RT 07, menurutnya penyuluhan ini menjadi langkah antisipasi agar tidak ada kejadian serupa di wilayahnya.
“Itu (kasus DBD) kebetulan ada di RT 03, kurang lebih ada 7 orang. Untuk mengantisipasi kita juga mensosialisasikan di setiap pertemuan untuk menguras bak mandi, kadang-kadang kita kontrol,” kata Sabar.
Baca Juga: Bank Indonesia layani penukaran uang serentak melalui kas keliling mulai 15 Desember
Di sisi lain, menurutnya kegiatan ini dapat memupuk kebersamaan dan kerukunan antar warga, terutama dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berbudaya. Sehingga ia berharap kegiatan ini dapat digelar kembali untuk ke depannya.
“Harapannya ke depan bisa dijalankan lagi, karena kegiatan ini juga meningkatkan kerukunan warga,” pungkasnya. *