HARIAN MERAPI - Guna mendukung upaya pelestarian seni dan budaya Jawa, masyarakat dusun Citran desa Paremono Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang mendirikan Sanggar Seni ‘Asmara Budaya’.
Kegiatan sanggar seni ini menyelenggarakan pelatihan ketrampilan dan memberikan pengetahuan kepada warga masyarakat yang berminat terkait dengan seni kerawitan, seni pedalangan, bahasa Jawa dan pambiwara.
Ketua Sanggar Seni ‘Asmara Budaya’, Sanijo, seorang pensiunan kepala sekolah dasar yang memprakarsai pendirian sanggar ini menjelaskan, sanggar seni ‘Asmara Budaya’ telah menerima piagam pengesahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang pada tanggal 15 Oktober 2024.
Baca Juga: Begini cara menavigasi teknologi agar dimanfaatkan secara bijak guna mewujudkan keluarga sehat
Untuk tempat kegiatannya, telah selesai dibangun sebuah pendapa joglo berukuran 12 m x 9 m dan bangunan serambi seluas 12 m x 4 m dan sarana lainnya seperti toilet dengan biaya pembangunan Rp. 90 juta.
Untuk sarana latihan kerawitan dan pedalangan telah tersedia seperangkat gamelan senilai Rp. 25 juta yang dana pengadaannya berasal dari pak Sanijo Rp. 20 juta dan warga masyarakat/donatur sebesar Rp. 5 juta.
Saat ini Sanggar Seni ‘Asmara Budaya’ jumlah siswanya sebanyak 30 orang yang berasal dari warga dusun Citran desa Paremono dan dusun Santan desa Pabelan.
Sebagian besar siswanya adalah para remaja dan ibu ibu anggota PKK Desa.
Baca Juga: HUT Bhayangkara ke-79, Kapolda DIY berharap Polri dapat menjadi pelayan dan pengayom masyarakat
Guru atau pelatih sanggar seni ini antara lain tokoh seniman Ki Supono Ponocarito dan tokoh sastrawan Jawa, Triman Laksana. Waktu latihan di sanggar ini setiap hari Jum’at dan Ahad sore.
Sanggar Seni ‘Asmara Budaya’ diresmikan oleh Camat Mungkid yang diwakili Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum, Turmudi SE, yang ditandai dengan pemotongan tumpeng, pada hari Ahad Legi, tanggal 19 Januari 2025.
Dia mengharapkan, sanggar seni yang baru satu-satunya ada di wilayah Kecamatan Mungkid ini dapat mendukung upaya pelestarian seni dan budaya Jawa.
Dengan lokasinya yang berada di jalur wisata menuju ke Candi Borobudur, kegiatan seni budaya di dusun ini diharapkan dapat menjadi obyek wisata budaya yang menarik bagi wisatawan yang akan berdampak pada kegiatan perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Hasto Wardoyo Targetkan Semua Sekolah Negeri di Kota Yogyakarta Jadi Unggulan
Peresmian sanggar seni ini dimeriahkan dengan pagelaran seni kerawitan dan pentas kesenian Jathilan ‘Satriya Turangga Muda’ dari dusun setempat. (Amat Sukandar/Koran Merapi) *