HARIAN MERAPI - Pagelaran wayang kulit biasa dihadiri oleh sejumlah tokoh terkenal. Tak jarang pula oleh dalang, sejumlah tokoh diharapkan bisa tampil ke panggung, misalnya saat limbukan maupun goro-goro.
Seperti halnya saat pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Sengonkarang Sedayu Bantul, Sabtu (14/6/2025) malam, mantan Panglima TNI, Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono berkenan ke panggung.
Bersama sejumlah tokoh lain, tamu undangan, sinden maupun bintang tamu (Marwoto Kawer dan Rio Serundeng), Yudo Margono menyanyikan lagu-lagu seperti Prau Layar serta Gending Jalesveva Jayamahe.
Istilah Jalesveva Jayamahe, yakni menggunakan Bahasa Sangsekerta merupakan semboyan dari TNI Angkatan Laut (TNI AL) Indonesia yang dapat diartikan, Kejayaan Kita Ada di Laut ataupun Di Lautan Kita Jaya.
Menurut salah satu panitia pagelaran wayang kulit tersebut, Murkijo S Hapsara, gelar wayang tersebut menghadirkan dua dalang dalam satu kelir, yakni Ki Sumaryono dan Ki Gadhing Pawukir Seno Saputro.
Lakon yang diusung Semar Mbangun Pesanggrahan dengan menghadirkan bintang tamu, Marwoto Kawer dan Rio Serundeng, yakni tampil saat limbukan serta goro-goro.
Baca Juga: Kenang Persahabatannya dengan Mendiang Gustiwiw, Ardhito Pramono: Gusti Orang Paling Tulus
“Alhmdulillah, penonton dari berbagai kalangan antusias menonton. Saat limbukan dan diyanyikan beberapa lagu, sebagian Alumni Akabri Tahun 1988 maupun panitia ikut berjoget,” ungkapnya.
Kegiatan dalam rangka peresmian homestay dan resto Gorbacep, sebut Murkijo, dihadiri pula sejumlah pengurus Yayasan Nala, anggota DPRD Bantul, Panewu Sedayu, dari Polsek/Koramil Sedayu, Pemkal Argomulyo sera Pemkal Balecatur.
Tak ketinggalan owner Gorbacep, Laksamana Muda TNI (Purn) Kentri Basuki yang mendampingi Yudo Margono dan juga ikut menyanyi saat sesi limbukan.
Selain itu, suksesnya acara tak dapat dilepaskan dari peran Warga Laras, misalnya menampilkan delapan sinden terdiri dari Prastiwi,
Ayu, Netty, Oriza, Wahyu, Saras, Agnes dan Octa.
Adapun wiyaganya, antara lain: Geter (gender), Wahyu (kendang), Kiswan (rebab), Bimo S/Suradi (siter), Solichin (gambang), Heru (kendhang jaipong), Bima/Heru B (drum) serta Janu/Eko S (kethuk).