Pembangunan Museum Desa dan Galeri Seni Karangrejo Borobudur diprakarsai Umar Chusaeni dan Siswantoro Hadi

photo author
- Sabtu, 3 Mei 2025 | 21:00 WIB
Umar Chusaeni (tengah) dan pengunjung museum desa. (MERAPI-AMAT SUKANDAR)
Umar Chusaeni (tengah) dan pengunjung museum desa. (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Acara pembukaan Museum Desa dan Galeri Seni di desa Karangrejo, Borobudur 26 Desember 2024 diawali dengan performance art oleh para seniman Komunitas Seni Borobudur Indonesia (KSBI) yang bersama-sama membuka balutan kain putih yang membungkus sebuah mobil dan mereka melukis bersama di badan mobil.

Pembangunan Museum Desa dan Galeri Seni ini diprakarsai oleh seniman lukis Umar Chusaeni dan Siswantoro Hadi dari KSBI yang didukung oleh Kepala Desa Karangrejo Mohammad Hely Rofikun dan seorang pengusaha dari Borobudur, Hj. Sri Hendartik.

Menurut Umar Chusaeni, layanan yang ada di Museum Desa dan Galeri Seni adalah kafe dengan sajian hidangan khas desa, tempat selfi, toko seni, praktik membatik dan melukis, praktik membuat gerabah dan kegiatan lainnya seperti wisata desa.

 Baca Juga: Museum Desa dan Galeri Seni Karangrejo Borobudur, tempat edukasi warisan budaya dan pameran karya seni

Museum desa dan galeri seni ini dibuka mulai tanggal 27 Desember 2024 dan setiap harinya buka pk 09.00 sampai 16.00 WIB, dengan harga tiket masuk Rp. 20.000,-/orang.

Kepala Desa Karangrejo, Mohammad Hely Rofikun mengharapkan, dengan dibangunnya Museum Desa dan Galeri Seni ini dapat sebagai tempat edukasi dan menambah obyek wisata di Kawasan Wisata Borobudur.

Di samping itu, dapat memberdayakan dan menambah pendapatan masyarakat desa Karangrejo.

Camat Borobudur Subianto mengatakan, pariwisata harus dibangun oleh semua elemen yaitu pemerintah, pelaku seni, pelaku budaya dan pemangku kepentingan dalam masyarakat.

Baca Juga: 40 Peserta Didik SMA Muhi Yogya Berkunjung ke Thailand-Malaysia-Singapura, Ini Tempat yang Dikunjungi

Kegiatan kepariwisataan di Borobudur harus dapat mengundang wisatawan sebanyak mungkin untuk berkunjung.

Untuk itu perlu membangun suasana pariwisata yang baik. Dibangunnya museum desa dan galeri seni ini diharapkan akan memberikan dampak terhadap masyarakat.

Artinya, dapat memperkenalkan nilai spiritual warisan budaya kepada masyarakat dan menjadi tempat kegiatan seni bagi masyarakat. (Amat Sukandar/Koran Merapi)




Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X