Gugur Gunung 13 FIB UGM, acara tahunan untuk memperingati ulang tahun Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa

photo author
- Sabtu, 15 Juni 2024 | 18:00 WIB
Seluruh pemain Kesenian Kerakyatan Drama Tari Jathilan “Turangga Sastra Nuswantara” berpose bersama (MERAPI-HENDRO WIBOWO)
Seluruh pemain Kesenian Kerakyatan Drama Tari Jathilan “Turangga Sastra Nuswantara” berpose bersama (MERAPI-HENDRO WIBOWO)

HARIAN MERAPI - Suara gamelan dipukul bertalu-talu memenuhi seluruh halaman greenland Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM sore itu.

Suasana itu mewarnai acara Gugur Gunung 13 yang digelar 2 hari, pada 13 – 14 Mei 2024 di Selasar Margono lantai 1, FIB, UGM.

Suara tiga orang sinden membahana, melantunkan tembang – tembang besutan Ki Narto Sabdho, seperti : Ladrang Kagok Semarang, Jago Kluruk, Kecik – Kecik, Durma Ridhumawur, dll mengiringi para prajurit yang tampak gagah, duduk di atas kuda masing-masing yang sibuk berperang.

Baca Juga: Tips memilih hewan kurban yang baik sesuai syariat versi BRIN

“Gugur Gunung 13 ini adalah acara tahunan yang diadakan untuk memperingati ulang tahun Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, FIB UGM. Dalam acara ini, mahasiswa program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berkolaborasi untuk menghadirkan beragam kebudayaan Nusantara, khususnya kebudayaaan Jawa,” kata Idharul Huda.

Ditemui menjelang pementasan, ketua panitia Gugur Gunung 13 ini menjelaskan, “Acara ini namanya Gugur Gunung. Kami sengaja memilih nama Gugur Gunung, karena dalam bahasa Jawa, gugur gunung adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Nah, kami menamakan "Gugur Gunung" dengan harapan agar kami bisa kompak, saling bekerjasama, bersatu, melaksanakan kegiatan ini.”

“Kegiatan "Gugur Gunung" ini sebenarnya sudah cukup lama. Sejak tahun 2000 an. Memang sempat berhenti cukup lama juga. Dan mulai lagi sejak tahun 2013 an. Sampai sekarang. Acaranya setiap tahun selalu berganti-ganti. Tahun lalu ada ketoprak wayang gedhog lakon Panji Kudanarawangsa. Tahun ini berbeda.”

“Maskot Gugur Gunung 13 adalah Semart, yaitu Smart yang artinya cerdas / bijak dan Art yang berarti Seni.

Baca Juga: Resep mudah memasak jeroan untuk kreasi hidangan Idul Adha, rasanya spesial lho...

Maskot Semart ini berasal dari tokoh Semar. Dalam kebudayaan Jawa, Semar adalah tokoh wayang punakawan yang melambangkan kebijaksanaan dan kesederhanaan.

Semar mengajarkan bahwa kearifan dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana. Dan kebijaksanaan tidak selalu terletak pada penampilan luarnya saja.

Sedangkan tema Gugur Gunung 13 tahun ini adalah “Holopis Kuntul Baris”. Kami memilih “Holopis Kuntul Baris” karena sebuah filosofi Jawa yang dekat dengan kegiatan Gugur Gunung, yang menggambarkan barisan burung kuntul yang terbang membentuk pola runcing''

''Filosofi ini adalah simbol usaha bersama untuk menyelesaikan masalah, atau yang kita kenal dengan gotong royong. Gotong royong adalah perwujudan dari sosiokultural masyarakat Jawa yang menjunjung patembayatan, yakni saling hidup berdampingan dengan penuh rukun dan harmoni,” jelasnya.

Baca Juga: Jerman Bantai Skotlandia 5-1 di Laga Pembuka Euro 2024, Skotlandia Bermain 10 Orang

“Ada 2 acara yang kami persiapkan, yaitu Jawa Is Me Fest. Sebuah pameran kebudayaan Jawa yang menampilkan segala hal tradisional seperti : wayang, permainan tradisional, seni pertunjukan, adat, pameran tata cara, busana adat, naskah-naskah kuno, tulisan-tulisan Jawa.''

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X