HARIAN MERAPI - Dalam masyarakat maju seni budaya mendapatkan tempat yang terhormat. Selain menjadi salah satu pengukur kesejahteraan, seni budaya juga menjadi indikator bagi kemajuan suatu masyarakat.
Demikian disampaikan, Kusen Ph.D budayawan yang akrab disapa Kyai Cepu, dalam acara Tadarus Budaya bertema "Membangun Karakter dalam Realitas Religius melalui Seni Budaya" yang dihelat Komunitas Minggu Legi di Cebongan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Sabtu (21/10/2023) malam.
"Seni budaya hukuman wajib bagi kita, sebab tanpa ada seni kehidupan akan terasa kering. Seni adalah kebutuhan manusia seperti kebutuhan makan dan minum," tutur Kyai Cepu yang lulusan Belgorad University Rusia.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka telah kantongi SKCK sebagai persyaratan bacawapres Prabowo, begini suratnya
"Kalau tidak makan dan minum pasti manusia bisa mati. Nah jika manusia tidak berkesenian pasti akan kering jiwanya," lanjutnya.
Dalam pandangan Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah ini, masyarakat yang maju dapat dilihat dari seberapa besar apresiasinya terhadap seni budaya.
Sehingga sudah seharusnya seni budaya juga dijadikan salah satu indikator kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
"Sayangnya seni belum dijadikan indikator bagi kesejahteraan dan kemakmuran, kalau di negara maju apresiasi terhadap seni sangat bagus. Bahkan mereka akan senang dengan menikmati seni dan kesenian meski harus membayar mahal," urai mantan Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah(PCIM) Rusia periode 2010-2020.
Tadarus Budaya yang dimoderatori oleh Mariana Ulfah S.T.,M.Si dosen UAD menghadirkan juga Dr.KRT. Akhir Lusono, S.Sn., M.M yang sekaligus inisiator Komunitas Minggu Legi.
"Seni budaya itu menjadi sesuatu yang memikat jika dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan seperti dakwah kontemporer misalnya, kata Akhir Lusono yang juga Ketua Forum Silaturahmi Doktor Indonesia DIY.
"Menghadirkan seni dan budaya lokal yang ada di masyarakat akan lebih mengena dan memberi balutan lebih berkarakter," lanjutnya.
Baca Juga: Bambooland Walk and Talk 2023 bagian dari Tetralogi Bambu, berikut nama-nama pembicara talkshownya
Selama ini seni dan budaya masih dimaknai secara sempit pada sebagian masyarakat.