SLEMAN, harianmerapi.com - Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran, Rabu (9/3) mulai pukul 23.18 WIB hingga Kamis (10/3) pukul 01.30 WIB.
Dikutip dari akun Twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi @BPPTKG, awan panas guguran Merapi pada 10 Maret 2022 terjadi pukul 01.00, 01.22, 01.35, 01.59 dan 02.07 WIB.
Tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi makasimal 191 detik. Jarak luncur guguran awan panas maksimal sekitar 2.000 meter ke arah tenggara.
"Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati daerah potensi bahaya yg telah ditetapkan serta meningkatkan kewaspadaan," tulis BPPTKG.
BPPTKG menyebutkan, pada pukul 01.30 aktivitas Merapi sudah melandai. Pasca kejadian awan panas guguran, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran.
Hingga saat ini status Gunung Merapi Siaga yang diberlakukan sejak 5 November 2020.
Sementara itu, warga di sekitar kawasan rawan bencana 3 Gunung Merapi di wilayah Sleman melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
Di sisi lain, sejumlah truk yang menambang di Kali Gendol juga berbondong-bondorng meninggalkan area penambangan pasir.
Dari pantauan, terjadi hujan abu di wilayah Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang dan Selo Boyolali.*