HARIAN MERAPI - Tak cukup menguji sampel darah dua keponakan nenek Satiyem, polisi juga mengirim helai rambut wanita renta itu ke laboratorium RS Dr Moewardi Solo.
Hasil tes DNA dari tiga sampel itu untuk mengungkap identitas jasad terpotong-potong yang ditemukan di kawasan wisata Grojogan Sewu Tawangmangu pada pekan lalu.
Jasad yang ditemukan di kawasan wisata Grojogan Sewu Tawangmangu tersebut kini berada di RS Dr Moewardi Solo berupa potongan kaki kanan dan badan dari kepala sampai kaki kiri.
Badan itu rusak karena sebagian tengkorak hilang dan isi perut terburai. Dari hasil pemeriksaan, jasad itu berkelamin wanita dan berusia dewasa.
Belakangan diketahui, keluarga nenek Satiyem melaporkan kehilangan wanita renta asal Kelurahan Blumbang Tawangmangu itu ke polsek setempat.
Sehingga untuk memastikan benang merahnya, polisi menguji DNA tiga sampel tersebut. Polisi menguji sampel darah dua keponakan Satiyem karena dirinya tak memiliki anak kandung.
Kasubsi Humas Polres Karanganyar Bripka Sakti mengatakan hasil pemeriksaan DNA dua keponakan nenek Satiyem oleh forensik diperkirakan jadi sekitar minggu depan.
Baca Juga: Siswa di NTT Masuk Sekolah Pukul 05.30, Begini Kegelisahan KPAI
"Terkait DNA, dr forensik bilang mungkin minggu depan," ucap Sakti, Kamis (2/3/2023).
Sakti mengatakan pihaknya telah mengirimkan salah satu potongan rambut milik Satiyem yang terselip di sisirnya.
Ia berharap, hasil pemeriksaan DNA yang dilakukan forensik selesai dan hasilnya memperjelas identitas mayat tersebut.
"Kemarin dari Polsek Tawangmangu telah mengirimkan potongan rambut korban Satiyem dari keluarganya semoga kasus ini bisa terungkap," kata Sakti.
Baca Juga: Denny Sumargo Bongkar Karakteristik Perempuan: Beri dalam Jumlah Banyak!