Ditemui di sela-sela acara Dwijo menambahkan, dari empat anaknya yang kuliah di UGM ada tiga, yakni Prof Bambang, Tri Harjono ST MT dan Dwi Purnami SSi. Sedangkan yang sulung, Nining Purwaningsih tak kuliah di UGM.
“Ibunya anak-anak seorang guru SD, bernama Suprijatinah. Kalau saya seorang petani, biasa menanam padi, cabe, bawang merah dan punya ternak sapi maupun kambing,” tandasnya.
Sedangkan istri Prof Bambang, Eti Herani SST mengungkapkan, ia merasa sangat bersyukur kepada Allah SWT atas semua prestasi yang diraih suaminya.
“Doa orang tua dan keluarga kami juga memberi banyak andil. Semoga ilmu suami saya menjadi berkah dan memberi banyak manfaat bagi UGM dan Fapet UGM khususnya, agama, masyarakat, bangsa dan negara,” urainya.
Baca Juga: Sidang perdana kasus penyalahgunaan tanah kas desa, begini dakwaan jaksa
Sementara itu mantan Bupati Kulonprogo, Drs H Sutedjo mengungkapkan, merasa ikut berbahagia, bersyukur dan bangga, Prof Bambang yang lahir di Kulonprogo berhasil menjadi Guru Besar.
H Sutedjo yang menjabat bupati Kulonprogo periode 2019-2022 tersebut juga berharap, Prof Bambang yang sudah menjadi Guru Besar akan semakin banyak mengamalkan ilmu-ilmunya dan memberi banyak manfaat.
“Sebelum ada Badan Riset dan Inovasi Nasional atau disingkat BRIN, Prof Bambang pernah menjadi tim di Dewan Riset Daerah Kabupaten Kulonprogo,” kenangnya.
Adapun hiburan dalam rangkaian Tasyakuran Pengukuhan Guru Besar Prof Bambang Suwignyo, yaitu organ tunggal yang diampu pasangan suami-istri asal Godean Sleman, Taufik dan Imung.
Ada lagu grup angklung bernama Animal Science Angkung Club dari Fapet UGM, yakni melantunkan lagu Gambang Suling, Suwe Ora Jamu dan Koyo Jogja Istimewa.*