HARIAN MERAPI - Rumput Gama Umami layak dikembangkan sebagai hijauan pakan ternak (HPT).
Salah satu keunggulan rumput Gama Umami, lebih adaptif terhadap kondisi iklim dan tanah di Indonesia
Selain itu rumput Gama Umami merupakan hasil dari radiasi sinar gamma yang dilakukan dengan penyinaran 100 Gy masih memiliki kelebihan produksi biomassa hijauan dapat mencapai 50 kg/meter persegi.
Bahkan kandungan bulu pada batang rumput Gama Umami sangat sedikit sehingga tidak gatal, daun halus dan tidak melukai ternak, serta kandungan gula mereduksi lebih tinggi.
Hal tersebut dijelaskan Prof Ir Nafiatul Umami SPt MP PhD IPM ASEAN Eng dalam pidato pengukuhan Guru Besar di Balai Senat UGM, baru-baru ini.
Tak kalah penting, sebut Prof Nafiatul, rumput Gama Umami juga telah mendapatkan tanda daftar rumput hasil pemuliaan dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian RI bernomor 889/PVHP/2020 pada 2021 silam.
Baca Juga: Kejari Gunungkidul Musnahkan Barang Bukti Kejahatan, Miras dan Pil Sapi Terbanyak, Ini Jumlahnya
“Ketika penelitian, saya bersama tim dari Fakultas Peternakan UGM dan BATAN-BRIN melakukan radiasi pada rumput gajah, dan akhirnya bisa dihasilkan kultivar baru yang dikenal dengan nama rumput Gama Umami,” urainya.
Mutasi dengan radiasi sinar gamma, sebut Prof Nafiatul, adalah proses induksi mutasi pada organisme hidup dengan menggunakan sinar gamma sebagai agen mutagenik.
Sinar gamma merupakan bentuk radiasi elektromagnetik yang memiliki energi tinggi dan mampu menembus bahan padat.
Radiasi sinar gamma bekerja dengan mengubah DNA dalam sel tanaman, yang dapat menghasilkan perubahan dalam materi genetik.
Baca Juga: Beri Sinyal Restui Duet Anies-AHY pada Pilpres 2024, Ini Penjelasan Presiden PKS
Efek radiasi sinar gamma dapat menyebabkan perubahan dalam karakteristik fenotip tanaman, seperti bentuk, warna, ukuran, atau sifat lainnya.