Pensiunan ASN semangat beternak domba, bahkan bisa buka lapangan kerja sebagai tenaga pencari rumput

- Kamis, 26 Januari 2023 | 15:20 WIB
Beternak domba dapat dijadikan satu pilihan usaha, misalnya bagi pensiunan ASN.  (Sulistyanto)
Beternak domba dapat dijadikan satu pilihan usaha, misalnya bagi pensiunan ASN. (Sulistyanto)

HARIAN MERAPI – Tak sedikit pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN)ingin tetap berkarya sesuai kemampuan yang dimiliki.

Sebagian Pensiunan ASN ada yang memilih menerjuni usaha mandiri, bahkan berharap dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain. Adapun salah satu usaha yang dapat digeluti, yakni beternak domba.

Seperti Pensiunan ASN asal Sumberadi Mlati Sleman, Kliman maupun asal Argomulyo Sedayu Bantul, Agus Sumantri termasuk yang mantap serta semangat menerjuni usaha beternak domba (biri-biri).

Baca Juga: Delapan makanan berupa buah dan sayuran ini bisa menjaga kesehatan mata, termasuk ubi jalar

“Menurut saya, beternak domba tidak repot untuk diterjuni. Pemasarannya juga mudah, bahkan urin dan kotoran domba dapat digunakan untuk pupuk organik,” ungkap Kliman, baru-baru ini.

Ketika merasa repot untuk membuat kandang domba, membeli yang sudah jadi sudah ada pula.

Ia pun membeli kandang domba model panggung sudah jadi dengan mengecek di internet terlebih dahulu.

“Oleh penjual kandangnya, bisa diantar sampai tempat yang kita inginkan. Hanya saja, kandang domba biasanya belum diberi bagian atap,” papar Kliman.

Baca Juga: Baru keluar penjara, pemuda asal Bengkulu kembali membawa kabur sepeda motor warga Umbulharjo

Menurutnya, dengan memelihara domba juga dapat menjadi kegiatan sehari-hari dan diharapkan menjadi hiburan tersendiri serta bisa mendukung kesehatan jasmani/rohani.

Pakan rutinnya setiap sore diberi pakan komboran, misalnya campuran bekatul, dedak, glabat kedelai serta bekatulnya gandum (polar).

Bahan tersebut dapat dicampur air bersih secukupnya, lebih baik lagi air bekas rebusan kedelai (limbah pembuatan tempe kedelai).

“Pakan hijauannya bisa rumput liar yang mudah diperoleh di areal persawahan. Saya juga menanam rumput odot, ketika butuh tinggal motongi,” terangnya.

Baca Juga: Kisah Mbah Parini, nenek 86 tahun penjaga pohon durian raksasa berumur 200 tahun di Kaligono Purworejo

Halaman:

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X