HARIAN MERAPI – Ternak ruminansia seperti domba (biri-biri) dan kambing biasa diberi pakan jenis hijauan, misalnya rumput segar serta beberapa jenis dedaunan.
Namun tak sedikit pula peternak kambing maupun domba tak hanya rutin memberi pakan jenis hijauan segar saja. Dengan kata lain, juga biasa memberikan pakan jenis kering/complete feed (campuran beberapa bahan), silase dan fermentasi.
Seperti halnya penanggung jawab kelompok ternak domba Migunani di Sidoagung Godean Sleman, M Edy Antoro rutin memberi pakan domba-domba seperti rumput. Selain itu juga biasa membuat pakan jenis silase.
Baca Juga: BRI Liga 1, PSIS Semarang Dipecundangi Bhayangkara FC 0-1
Ketika lapangan sepak bola di kalurahan setempat dirapikan rumputnya sebagian peternak domba/kambing biasa mengambil. Ia pun biasa mendapat kabar ketika ada pemotongan rumput tersebut.
“Selain ada yang bisa diberikan wujud segar, rumput-rumput juga bisa dibuat pakan silase maupun fermentasi,” papar Edy, baru-baru ini.
Cara sederhana membuat pakan silase, ia cukup mencacah atau menggiling rumput maupun jenis dedaunan lain. Setelah itu dicampur dengan dedak, sekitar 2,5 persen dari berat cacahan hijauan.
Baca Juga: Seberapa penting pendidikan seks bagi anak, dan apa manfaatnya?
Setelah itu bisa diberi rebusan gula merah ataupun tetes tebu dan dicampurkan sampai merata. Bahan tersebut lalu dibungkus dengan plastik bening bekas wadah roti dan ujungnya segera diikat rapat.
“Sekitar lima hari sudah dapat digunakan sebagai pakan. Selain domba akan merasakan lebih enak, juga bisa awet disimpan. Misalnya saat banyak hujan dan tak sempat mencari hijauan bisa diberi pakan silase,” terangnya.
Sebagian pengurus maupun anggota kelompoknya juga sudah ada yang biasa membuat pakan silase maupun fermentasi, antara lain Isnan, Agit dan Panji.
Baca Juga: Lato-lato, antara pola pikir, interkasi sosial dan nilai positifnya bagi anak
Tahapan untuk membuat pakan fermentase, sebutnya, hampir sama dengan membuat silase. Hanya saja untuk campuran hijauan maupun rumput yang sudah dicacah, biasa menggunakan larutan campuran dari probiotik serta tetes tebu/cairan gula pasir.
Sebelum dimasukkan ke drum maupun kantong plastik yang kedap udara (tahap fermentasi) biasa ditaburi dahulu juga dengan garam grosok. Setelah tahap fermentasi, misalnya sekitar dua minggu kemudian sudah dapat digunakan sebagai pakan.
“Kalau beberapa jenis pakan hijauan segar yang bisa memicu gangguan kesehatan seperti diare, bisa dilayukan dahulu, misalnya daun singkong dan daun ubi,” tambah Edy.
Artikel Terkait
Isu Jokowi maju Ketua Umum PDIP, Ganjar Pranowo: ada upaya adu domba di internal partai
Badan amal dan investor Singapura rangkul petani Sleman bangun ekosistem peternakan domba
Baznas salurkan bantuan 30 ekor domba senilai Rp 900 juta untuk entaskan kemiskinan ekstrem di Bantul
Tim PkM UMBY gelar pelatihan digital marketing bagi kelompok ternak domba di Jungkare Klaten, ini manfaatnya
Peserta Bimtek inseminasi buatan pada domba antusias mengikuti tahapan kegiatan, ini manfaatnya