HARIAN MERAPI - Dua sapi di Bantul terserang penyakit LSD di wilayah Kapanewon Piyungan.
Hal ini dibeberkan oleh Kepala DKUKMP, Joko Waluyo pada Rabu (8/2/2023) di kantornya, bahwa terdapat dua sapi di Bantul terserang LSD.
Nantinya akan dibahas cara penularan LSD, pencegahan dan ciri-cirinya yang salah satunya muncul nodul pada kulit.
Namun sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Joko Waluyo mengatakan bahwa dua ekor hewan ternak di Bantul terserang penyakit LSD.
"Bantul positif dua ekor di daerah Kapanewon Piyungan," ujarnya Rabu (8/2/2023).
Pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan meminta vaksin kepada Kementerian sebanyak 3.500 vaksin, namun Joko mengaku vaksin tersebut belum turun.
"Kami sudah minta vaksin ke kementerian sebanyak 3.500 vaksin, tapi belum turun. Kami juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara pencegahan penyakit LSD," ucapnya.
Lebih lanjut Joko mengatakan bahwa ia meminta para peternak untuk menjaga kebersihan. Selain itu juga ia melakukan pengawasan lalu lintas ternak.
Dikutip dari website bbvetwates, Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.
Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.
Menurut website tersebut, belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain, seperti kambing dan domba.