Makam Ki Ageng Wonokusumo di Gunung Kidul ramai peziarah saat musim Pileg

- Senin, 16 Januari 2023 | 07:25 WIB
Nisan Makam Ki Ageng Wonokusumo di Padukuhan Wonontoro, Jatiayu, Karangmojo, Gunung Kidul.  (Foto: Koko Triarko)
Nisan Makam Ki Ageng Wonokusumo di Padukuhan Wonontoro, Jatiayu, Karangmojo, Gunung Kidul. (Foto: Koko Triarko)

HARIAN MERAPI – makam Ki Ageng Wonokusumo berada di sebuah bukit kecil di Karangmojo, Gunung Kidul. Biasanya pada musim Pileg atau pemilihan legislatif banyak peziarah berdatangan.

Menurut warga sekitar, setiap menjelang Pileg makam Ki Ageng Wonokusumo Gunung Kidul sering didatangi peziarah untuk bertirakat.

Warga menyebut, peziarah datang ke makam Ki Ageng Wonokusumo Gunung Kidul pada musim Pileg sebagai bentuk laku prihatin.

Baca Juga: Makam Ratu Malang akan dijadikan paket wisata, ini alasan Ketua Pengelola Mbulak Wikel Pleret Bantul

Seperti diketahui, dalam tradisi Jawa mengajarkan sebuah permintaan atau keinginan harus disertai dengan laku prihatin. Hal itu sebagai sarana mawas diri dan menyiapkan batin, sekaligus menyampaikan doa permintaan.

Sementara itu, makam Ki Ageng Wonokusumo menjadi salah satu pilihan tempat bertirakat atau laku prihatin karena sejumlah alasan.

Salah satu alasannya adalah Ki Ageng Wonokusumo merupakan keturunan Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit abad 14 Masehi.

Baca Juga: Turunnya wahyu Raja Mataram Islam berawal dari wangsit gaib Sunan Kalijaga, begini kisahnya

Dalam silsilah yang ada di dinding cungkup makamnya, menunjukkan Ki Ageng Wonokusumo merupakan keturunan Prabu Brawijaya V.

Silsilahnya sangat jelas, bahwa Brawijaya V menurunkan Ki Ageng Guwocoko, lalu Nyi Ageng Wuking I, Ki Ageng Pandanaran, Nyi Ageng Giring II, dan Ki Ageng Giring III.

Kemudian, Ki Ageng Giring IV, dan Ki Ageng Wonokusumo di Serang, dan Ki Ageng Wonokusumo di Karangmojo, Gunung Kidul.

Baca Juga: Hati-hati lur, nomor palsu mengatasnamakan Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo gentayangan

Juru kunci mengatakan, sepengetahuannya nama makam Ki Ageng Wonokusumo dan nama Desa Wonokusumo memang ada dua. Hal ini sudah diketahui sejak zaman Sinuwun Sri Sultan HB IX.

Sementara itu, makam Ki Ageng Wonokusumo di Gunung Kidul ditemukan sudah bercungkup bagus, dan disebut Gedong.

Menurut juru kunci, pemugaran pertama dilakukan oleh Sinuwun Sri Sultan HB IX. Pemugarannya tidak sampai menambahi dan mengurangi, melainkan hanya memperbagus.

Halaman:

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X