Kiai Ageng Henis dan Jejaknya di Laweyan 8: Dakwah di Laweyan dengan Gaya Seperti Sunan Kalijaga

photo author
- Sabtu, 21 Mei 2022 | 21:10 WIB
Kiai Ageng Henis dan Jejaknya di Laweyan 8: Dakwah di Laweyan dengan Gaya Seperti Sunan Kalijaga (Ilustrasi Pramono Estu)
Kiai Ageng Henis dan Jejaknya di Laweyan 8: Dakwah di Laweyan dengan Gaya Seperti Sunan Kalijaga (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Kiai Ageng Henis dan Jejaknya di Laweyan, Dakwah di Laweyan dengan Gaya Seperti Sunan Kalijaga.

Kiai Ageng Henis memiliki peran dalam kemajuan Islam di Laweyan. Bahkan, ia dianggap pula sebagai pelopor penyebaran Islam pertama di wilayah Surakarta dan sekitarnya.

Kepandaiannya juga tidak dapat dilepaskan dari gurunya Sunan Kalijaga dan ia pun keturunan Maulana Maghribi II yang diketahui ilmu agama Islam sudah mumpuni.

Baca Juga: Kiai Ageng Henis dan Jejaknya di Laweyan 1: Putra Bungsu Ki Ageng Sela yang Hijrah ke Pengging

Perjalanan dakwah Kiai Ageng Henis juga berkaitan erat dengan Masjid Laweyan.

Masjid ini sepintas adalah masjid kecil dan kuno seluas 162 meter persegi dibangun tahun 1546 saat Sultan Hadiwijaya berkuasa di Pajang.

Eksistensi Masjid Laweyan sejak dahulu menjadi cagar budaya karena adanya alkulturasi budaya.

Bahkan, masjid ini adalah salah satu Masjid Negara dengan adanya SK Bung Karno.

Oleh karena itu, masjid ini juga menjadi saksi perjuagan dan dakwah negara, bahkan diceritakan masjid ini berpaku emas.

Baca Juga: Kiai Ageng Henis dan Jejaknya di Laweyan 2: Berhasil Mengajak Kiai Ageng Beluk Memeluk Agama Islam

Dahulu, kampung Laweyan ini bernama Kampung Belukan yang diambil dari kata ‘beluk’ atau ‘peluk’ berarti asap.

Asal muasalnya adalah karena banyak santri di daerah ini dan hampir bersamaan selalu memasak nasi sehingga kampung ini selalu dipenuhi asap untuk memasak.

Dari hal ini pulalah yang menyebabkan Kiai Ageng Beluk tinggal dan menasbihkan dirinya memeluk Islam dan ikut berjuang untuk Islam.

Kiai Ageng Beluk pun dimakamkan di belakang masjid, tempat kompleks makam kerabat Keraton Pajang dengan para tokoh dan petinggi kerajaan juga dimakamkan di sana.

Selain dakwah dan perkembangan Islam yang begitu apik, Kiai Ageng Henis juga memberikan warisan batik yang akhirnya menjadi industri bagi masyarakat Laweyan sejahtera.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X