Bencana tanah longsor dan angin kencang di Gunungkidul pada tahun 2022 meningkat, terbanyak di wilayah utara

- Rabu, 11 Januari 2023 | 14:08 WIB
Bencana tanah longsor akhir tahun 2022 di Semin Gunungkidul.  (Bambang Purwanto)
Bencana tanah longsor akhir tahun 2022 di Semin Gunungkidul. (Bambang Purwanto)

HARIAN MERAPI - Bencana alam tanah longsor dan angin kencang di Gunungkidul sepanjang tahun 2022 lalu cukup tinggi.

Tahun 2021 total kejadian tanah longsor sebanyak 69 kejadian dan pada 2022 naik menjadi 145 kejadian.

Selain tanah longsor, kenaikan serupa juga terjadi pada bencana angin kencang.

Baca Juga: Proyek pembangunan ICU dan ICCU RSUD Karanganyar senilai Rp8,4 miliar mandek, direktur kecewa

Bencana angimn kencang pada tahun 2021 sebanyak 70 kejadian naik menjadi 112 kejadian.

"Wilayah utara Gunungkidul masih menjadi daerah rawan longsor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sumadi, Rabu (11/1/2023).

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, intensitas kejadian khususnya bencana tanah longsor terjadi peningkatan hingga dua kali lipat.

"Sementara untuk potensi kebencanaan masih sama seperti wilayah rawan longsor itu di sisi utara Gunungkidul dan sebagian di Kapanewon Ponjong,” terangnya.

Baca Juga: Ini cerita Lulu Tobing yang tiba-tiba ditawari main di film Balada Si Roy

Berdasarkan pendataan BPBD tahun 2022 tercatat ada lima orang meninggal terdampak bencana alam.

Menurutnya, dengan semakin meningkatnya intensitas kejadian kebencanaan harus dipersiapkan sedini mungkin supaya tidak menimbulkan kerugian materiil dan non materiil.

Jumlah korban terbanyak karena terdampak longsor di Kapanewon Semin.

Adapun untuk potensi bencana lain di antaranya banjir di sepanjang pinggiran sungai Oya, kemudian banjir di wilayah selatan karena daerah cekungan.

Baca Juga: Gunung Kerinci kembali erupsi, semburkan abu setinggi 900 meter, begini situasinya saat ini

Halaman:

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X