HARIAN MERAPI - Pembangunan intensive care unit (ICU), intensive coronary care unit (ICCU), serta neonatal intensive care unit (NICU) di RSUD Karanganyar mandek.
Gedung itu sedianya memperbaiki layanan RSUD Karanganyar dengan penambahan hingga 40 tempat tidur pasien.
"Istilahnya ya kecewa. Harapannya bisa memanfaatkan sejak awal tahun ini. Eh malah mundur karena proyek mandek," kata Direktur BLUD RSUD Karanganyar Dwi Rusharyati kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).
Baca Juga: Ini cerita Lulu Tobing yang tiba-tiba ditawari main di film Balada Si Roy
Ia sudah meminta klarifikasi PPKom proyek gedung ICU, ICCU dan NICU tersebut.
Ia menyebut PPKom Bina Febriyanto sudah menyampaikan kendala yang menghambat proyek senilai Rp8,4 miliar itu, sehingga mengakibatkan rekanan diputus kontrak.
Di proyek ini, dananya bersumber BLUD RSUD dan DAK. Kontrak kerja senilai Rp8,4 miliar ini resmi disetop per 5 Januari 2023 lalu.
PT Avelda Trisna Pratama asal Gunungpati, Kota Semarang selaku kontraktor tak mampu menyelesaikan proyek pembangunan.
Baca Juga: Usai ditangkap KPK, Gubernur Papua Lukas Enembe dirawat sementara di RSPAD, ini sakitnya
Bina menyampaikannya secara lisan dan tertulis ke direksi.
Dwi mengatakan, proyek yang terhenti menyisakan 30 persen belum tergarap.
BLUD RSUD menunggu perhitungan teknis dari Inspektorat Daerah terkait eksisting garapan rekanan. Lalu dikonversi ongkosnya.
Sedangkan sisanya masuk SILPA BLUD RSUD.
Baca Juga: Geng motor bawa sajam bikin onar di jalanan Garut, semua pelaku masih pelajar