HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo canangkan gerakan menanam cabai dalam rangka pengendalian inflasi daerah.
Pencanangan dilakukan di lapangan Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Sabtu (26/11/2022).
Kegiatan dipimpin Bupati Sukoharjo Etik Suryani sekaligus membagikan ribuan bibit cabai untuk selanjutnya ditanam di pekarangan rumah warga serentak di 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan.
Baca Juga: Hadir di Pakuwon Mal Jogja, The Body Shop sajikan gerai unik dari bahan daur ulang
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, perlu kita ketahui bersama, dalam menjaga stabilitas harga pangan, pemerintah tengah memasukkan ketahanan pangan dalam Agenda Pembangunan Nasional Tahun 2022-2024.
Komoditas harga pangan terancam merangkak naik imbas dari kenaikan BBM beberapa waktu lalu.
Kenaikan harga pangan akan mendorong inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat, daya beli yang menurun akan mengurangi kegiatan belanja masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melaksanakan gerakan pengendalian inflasi pangan dari sisi persediaan dengan cara menggiatkan tanam cabai di lahan pertanian dan pekarangan, dan dalam rangka berperan serta untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo memberikan bantuan bibit cabai yang dialokasikan dari Anggaran Dana Transfer Umum (DTU) 2 persen APBD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022.
Baca Juga: Cerita seniman Pati dapat kesempatan langka menghias kamar Joe Biden: tegang banget
"Untuk itu saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini, mudah-mudahan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur, dan lahan kosong yang kurang produktif, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga," ujarnya.
Untuk menjaga laju inflasi yang saat ini tengah menjadi isu nasional, Bupati berharap kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), turut serta memonitor kestabilan harga bahan pokok di masyarakat.
Hal ini diperlukan TPID karena adanya pasokan berbanding lurus dengan harga. Jika pasokan berlebih ada kecenderungan harga akan turun, demikian juga sebaliknya jika pasokan berkurang akan mengakibatkan lonjakan harga,
dan ini sering terjadi pada hari-hari besar keagamaan. TPID juga diminta agar lebih intensif melakukan pantauan harga di pasaran dalam upaya untuk mengendalikan laju inflasi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa waktu lalu.