Bupati melanjutkan saat ini inflasi menjadi tantangan kita bersama. Kita harus mampu menghadapi inflasi ini agar bisa dijaga di bawah 7 persen, salah satunya dengan gerakan menanam cabai sehingga fluktuasi harga cabai dapat dikendalikan.
Baca Juga: Kapolres Sukoharjo berangkatkan satu truk pengiriman bantuan untuk korban bencana gempa bumi Cianjur
Kepada para camat saya harapkan untuk ikut mengawal bantuan ini agar betul-betul ditanam dan dipelihara dengan baik sehingga pasokan cabai di Kabupaten Sukoharjo dapat terjamin ketersediaannya agar harga cabai dapat stabil meskipun menjelang peringatan hari besar keagamaan dan laju inflasi dapat ditekan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, mengatakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sekarang masih dalam proses persiapan terkait program pengendalian inflasi daerah dengan pemenuhan kebutuhan dan pengendalian harga pokok pangan salah satunya cabai.
Tanaman cabai dipilih mengingat kondisinya selalu mengalami perubahan seperti kenaikan harga tinggi akibat kelangkaan barang dipasaran.
Salah satu penyebab kelangkaan barang yang berdampak kenaikan harga cabai karena faktor cuaca. Curah hujan tinggi membuat tanaman cabai banyak yang rusak dan mati sehingga panen tidak maksimal.
Harga cabai yang tinggi sangat berpengaruh pada kenaikan inflasi daerah. Selain itu berdampak pada kondisi beban ekonomi masyarakat meningkat. Termasuk juga berpengaruh pada salah satu pemenuhan gizi masyarakat.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mengantisipasi hal tersebut dengan menyiapkan sebanyak 1.968 batang bibit cabai gratis untuk dibagikan dan ditanam masyarakat. Pembagian di launching Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
"Bibit cabai ini dibagikan ke masyarakat untuk ditanam. Hasil panen nantinya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus antisipasi kenaikan harga cabai ditengah kondisi cuaca ekstrem yang rawan kenaikan harga. Termasuk juga kegiatan ini sebagai langkah pengendalian inflasi daerah," ujarnya.
Pembagian bibit cabai dilaksanakan secara merata di 12 kecamatan. Usai dibagikan, warga yang sudah menerima bibit cabai diminta untuk segera menanamnya.
Sistem penanaman diserahkan ke masing-masing warga baik mengunakan pot, polybag, ditanam di pekarangan rumah atau wadah lainya sebagai media tanam.
"Pada saat nanti ada kenaikan harga cabai dan barang langkah dipasaran maka masyarakat tidak perlu khawatir karena kebutuhan sudah dapat dipenuhi dengan memetik hasil tanaman cabai yang ditanam sendiri," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo nantinya akan melakukan pendampingan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar tanaman cabai yang dibagikan dan ditanam bisa terus tumbuh hingga panen.
"Jangan sampai setelah menerima bibit cabai justru dibiarkan warga dan tidak termanfaatkan. Petugas kami tetap mendampingi masyarakat," lanjutnya. *