Tak hanya itu para peserta BPJS Ketenagakerjaan juga mendapatkan gaji Rp 1 juta per bulan sampai dinyatakan sembuh.
Bila sakit dan meninggal dunia, maka anak-anak anak atau ahli waris akan mendapat beasiswa pendidikan mulai dari TK sampai lulus sarjana.
Dengan demikian keberadaan BPJS Ketenagakerjaan akan menguntungkan.
"Selain memberikan rasa aman dalam bekerja, BPJS Ketenagakerjaan ini untuk mengantisipasi terjadinya warga miskin baru," tandas Mabrur.
Sementara Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, Waljito SH berterima kasih atas kepedulian pemkab dengan didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan.
Hal ini salah satu kepedulian secara normatif yang diberikan pemerintah kepada relawan.
"Dengan memiliki BPJS Ketenagakerjaan para relawan akan lebih percaya diri dalam respons kerja yang bersinggungan dengan alam yang membahayakan," terang Waljito.
Bahkan ada salah satu anggota relawan FPRB Karang Tengah Imogiri Bantul meninggal dunia diduga kelelahan usai melakukan respons banjir di Karang Tengah mendapat santunan sebesar Rp 42 juta.
Sehingga keberadaan BPJS Ketenagakerjaan bermanfaat bagi para relawan.
Untuk itu Bupati Bantul, H Abdul Muslih mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah memberikan jaminan sosial untuk 1.000 relawan.
Pemberian jaminan sosial ini sesuai instruksi presiden dan peraturan bupati tentang optimalisasi jaminan sosial kabupaten Bantul.
Di Kabupaten Bantul saat ini terdapat 3.000 relawan.
Untuk kali BPJS Ketenagakerjaan diberikan kepada 1.000 relawan yang sebelumnya telah diserahkan kepada 600 relawan. *
