HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo jamin kebutuhan logistik korban bencana alam terpenuhi melalui dapur umum. Kesiapan dilakukan mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem dimana November 2022 ini sudah masuk musim hujan dan puncaknya terjadi pada Januari 2023 mendatang.
Petugas dari tim gabungan sudah melakukan persiapan khususnya di wilayah rawan banjir dan tanah longsor.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Jumat (4/11/2022) mengatakan, banyak hal harus dipersiapkan dalam penanganan bencana alam.
Baca Juga: BMKG minta masyarakat hindari kegiatan pelayaran di wilayah yang terdampak bibit siklon tropis 93S
Kabupaten Sukoharjo yang merupakan daerah rawan banjir, tanah longsor dan angin kencang sudah melakukan persiapan sejak dini. Persiapan di antaranya meliputi petugas dan peralatan.
"Dari sisi antisipasi sudah dan apabila memang terjadi bencana alam maka nantinya kebutuhan logistik dijamin pemerintah dengan disediakan melalui dapur umum. Persiapan sudah dilakukan dan semua siap," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo menjamin kebutuhan makan dan minum langsung disuplai kepada masyarakat terdampak bencana alam. Kebutuhan pokok tersebut menjadi prioritas pemerintah.
Sebab ditengah bencana alam yang terjadi warga mengalami kesulitan memenuhi pangan. Kebutuhan logistik tersebut diberikan gratis.
Baca Juga: Kuasa hukum terdakwa kasus klitih Gedongkuning adukan penyidik Polsek Kotagede ke Propam DIY
"Dapur umum dikelola Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo dan sudah saya cek baik alat dan petugas, bahkan menu makanan yang akan diberikan pada masyarakat korban bencana alam sudah ada dan tinggal dikerjakan saja," lanjutnya.
Dapur umum nantinya akan didirikan di wilayah dalam kondisi kedaruratan bencana alam dalam waktu diperkirakan lama.
"Misal banjir yang berpotensi lebih lama surut maka didirikan dapur umum ditempat aman untuk suplai makanan. Namun bila bencana alam singkat seperti warga korban angin kencang maka logistik bisa langsung diberikan," lanjutnya.
Etik Suryani meminta kepada petugas untuk menjaga perawatan peralatan untuk penanganan bencana alam secara berkala. Hal ini dilakukan agar peralatan siap apabila akan digunakan. Selain itu mencegau terjadinya kerusakan yang berdampak kerugian.
Baca Juga: R20 digelar dalam rangkaian G20, junjung tinggi nilai Ketuhanan untuk perdamaian dunia