HARIAN MERAPI - Polsek Grogol melakukan pengecekan alat pendeteksi dini banjir atau early warning system (EWS) di Jembatan Bacem Telukan, Grogol.
Kegiatan dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan bencana alam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo mengingat kondisi cuaca terjadi peningkatan curah hujan.
Kapolsek Grogol AKP Marlin Supu Payu, Kamis (20/10/2022) dalam keterangannya mengatakan, pengecekan dilakukan langsung bersama dengan anggota Polsek Grogol di lokasi pemasangan EWS di bawah Jembatan Bacem Telukan, Grogol.
Baca Juga: 2 anak di NTT meninggal dunia akibat gejala gagal ginjal akut, ini penjelasan IDAI
Keberadaan alat tersebut sangat penting sebagai penanda bahaya banjir terkait kondisi Sungai Bengawan Solo.
Polsek Grogol sendiri sudah melakukan pengecekan EWS pada Rabu (19/10). Kewaspadaan juga dilakukan dengan melibatkan warga sekitar yang tinggal dan masuk wilayah rasan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
AKP Marlin menerangkan, EWS menjadi salah satu andalan warga yang tinggal di kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo. Karena kerja alat ini memang memberikan alarm apabila air terus naik.
“Jadi warga akan bersiap kapan akan mengungsi atau tetap bertahan di rumah,” ujarnya.
Kapolsek Grogol setelah melaksanakan pengecekan mengatakan, saat ini kondisi EWS berfungsi normal. Sehingga sangat membantu memberi peringatan bagi warga sejak dini sebelum air masuk ke dalam permukiman.
"Kondisi EWS berfungsi normal, alat tidak mengalami kerusakan. Kami tetap berkoordinasi dengan pihak terkait tentang kesiapan apabila terjadi bencana banjir," lanjutnya.
Forkopimda Sukoharjo bersiaga penuh menghadapi bencana alam dampak dari fenomena La Nina berupa peningkatan curah hujan dan angin kencang.
Baca Juga: Ini yang bikin gangguan ginjal, bukan parasetamolnya
Kesiapsiagaan dilakukan bersama dengan menyiapkan anggaran, personil, peralatan, dapur umum, pelayanan medis dan lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Masyarakat juga diminta melakukan kewaspadaan penuh dengan deteksi dini kerawanan bencana alam.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mengatakan, kesiapsiagaan penuh dilakukan Pemkab Sukoharjo bersama Forkopimda Sukoharjo terkait kerawanan bencana alam. Hal ini dilakukan menindaklanjuti adanya informasi resmi dari BMKG terkait peningkatan curah hujan dan angin kencang dalam beberapa hari kedepan.