Penanganan bencana alam BPBD Sukoharjo dorong perbanyak pembentukan Destana

photo author
- Jumat, 21 Oktober 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi: Bencana alam puting beliung di Temanggung beberapa waktu lalu. (Arif Zaini Arrosyid)
Ilustrasi: Bencana alam puting beliung di Temanggung beberapa waktu lalu. (Arif Zaini Arrosyid)


HARIAN MERAPI - Desa dan kelurahan masing-masing memiliki risiko kerawanan bencana alam sendiri. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo berharap semua desa dan kelurahan di Kabupaten Sukoharjo kedepan bisa membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).

Hal ini dilakukan untuk mempercepat penanganan sekaligus tanggap bencana alam ditengah kondisi perubahan cuaca ekstrem.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, Kamis (20/10) mengatakan, kondisi cuaca yang sulit diprediksi dengan perubahan ekstrem harus direspon cepat. Kewaspadaan penuh bencana alam dilakukan dengan melibatkan pemerintahan ditingkat desa dan kelurahan. Hal itu sejalan dengan program pemerintah terkait keberadaan Destana.

Baca Juga: Peruntungan horoskop Shio Kelinci Sabtu 22 Oktober 2022, bantu orang laun untuk menemukan jalan keluar

Destana memiliki peran besar dalam mengantisipasi sekaligus menanggani terjadinya bencana alam ditingkat desa dan kelurahan. BPBD Sukoharjo mencatat sampai sekarang baru ada 11 desa dari total 167 desa dan kelurahan yang sudah terbentuk Destana.

Sebelas Destana tersebut yakni di Kecamatan Polokarto ada tiga Destana Desa Pranan, Desa Bugel dan Desa Ngombakan, di Kecamatan Mojolaban ada tiga Destana Desa Tegalmade, Desa Laban dan Desa Gadingan, di Kecamatan Grogol ada tiga Destana Desa Pandeyan, Desa Telukan dan Desa Kadokan, di Kecamatan Baki ada satu Destana Desa Ngrombo dan di Kecamatan Weru ada satu Destana Desa Tegalsari

Sebanyak sebelas desa yang sudah berstatus Destana tersebut memiliki tingkat kerawanan tinggi bencana alam banjir. Sebab wilayah sebelas desa tersebut dilintasi aliran sungai salah satunya Sungai Bengawan Solo.

Baca Juga: Kenalkan rambu lalu lintas, Polsek Srandakan gelar Polsanak di TKA ABA Gerso

Hampir setiap tahun sebelas desa tersebut selalu dilanda bencana alam banjir saat musim hujan. Destana berperan dalam membantu warga terdampak banjir dengan melakukan evakuasi maupun penanganan lainnya.

"Dari total 167 desa dan kelurahan di Kabupaten Sukoharjo baru ada sebelas Destana. Harapannya kedepan ada penambahan Destana lagi mengingat keberadaanya sangat penting ditambah lagi kondisi cuaca ekstrem yang rawan terjadi bencana alam," ujarnya.

BPBD Sukoharjo berharap ada penambahan Destana setiap tahun. Sebab angka Destana yang ada sekarang masih sangat kecil. Terlebih lagi dengan risiko bencana alam besar di Kabupaten Sukoharjo harus diimbangi dengan kesiapsiagaan petugas dan masyarakat.

"Risiko bencana alam tidak hanya banjir saja, tapi juga tanah longsor, angin kencang dan kebakaran. Artinya harus selalu siapsiaga baik saat musim hujan dan kemarau," lanjutnya.

Baca Juga: Ramalan cinta zodiak Aries, Taurus, Gemini, Sabtu 22 Oktober 2022, hari-hari penuh cinta dan romansa

BPBD Sukoharjo melihat masing-masing desa dan kelurahan bisa membentuk Destana sendiri. Kesiapan dilakukan dari pihak desa dan kelurahan dengan menyiapkan petugas maupun peralatan. Sedangkan berkaitan dengan kemampuan petugas dalam melakukan penanganan bencana alam nantinya bisa dilatih dan dikoordinasikan dengan BPBD dan pihak terkait lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X