HARIAN MERAPI - Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih mengajak relawan untuk tetap siap dan siaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi terkait cuaca ekstrem.
Kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini dikarenakan cuaca ekstrem saat ini diprediksi terjadi sampai Februari 2023.
"Untuk itu mari kita tingkatkan sinergi dan gotong-royong semua elemen masyarakat terutama para relawan kebencanaan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem," katanya.
Baca Juga: Verifikasi faktual anggota parpol, Ketua KPU Salatiga: verifikator jangan dikira debt colector
"Dengan pengalaman yang sudah-sudah kita harus tetap waspada," lanjt Bupati Bantul di sela-sela rapat komprehensif dalam menghadapi bencana hidrometeorologi di Gedung Induk Lantai III Pemkab Bantul, Jumat (14/10/2022).
Kesiapsiagaan perlu ditingkatkan mengingat sejauh mana intensitas potensi bencana akan terjadi.
Untuk itu diharapkan para relawan ikut mendata pohon-pohon besar yang rawan tumbang agar dipotong.
Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) agar menyiapkan rumah sakit dan puskesmas untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa akibat bencana alam.
Baca Juga: Beberapa petinggi tersangkut kasus besar, saatnya Polri untuk bersih-bersih
Terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) supaya menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi yang diperlukan.
"Saya ajak komunitas relawan untuk merapatkan barisan. Kita harus memikirkan 1 juta jiwa nyawa warga Bantul agar selamat bila bencana alam datang sewaktu-waktu. Bagaimanapun jiwa harus dijaga karena nyawa tidak bisa diganti," imbuh Halim menjelaskan.
Untuk itu mitigasi bencana hidrometeorologi harus ditingkatkan.
Para lurah dan FPRB agar mendata lokasi rawan longsor dan banjir sekaligus ikut memantau dan mengantisipasi segala terhadap kemungkinan terjadi.