Sebab kegiatan ini dapat menyumbang dari segi sektor pariwisata maupun perekonomian suatu daerah,” ungkap Veronica Vivin, selaku Brand Marketing Polygon Bikes.
Baca Juga: Puluhan seniman mainkan gamelan keliling Kulon Progo
Bagaimana tidak? Brand anak bangsa dan banyak UMKM diberi kesempatan untuk mempresentasikan karya mereka masing-masing baik melalui pameran maupun main event ke
ribuan hingga jutaan orang.
“Tour de Ambarrukmo sukses membawa pesepeda; kami semua, ingin kembali lagi ke Jogja Istimewa,” tutup Vivin. Ajang Edukasi
Sejalan dengan tren wisatawan yang mulai kerap berkeliling Yogyakarta dengan bersepeda listrik, dalam gelaran ini Polygon Bikes sekaligus menyuguhkan produk e-bike, selain produk unggulam road bike Helios.
Ialah E-bike Kalosi Cruise dengan harga Rp. 9.000.000 serta mini velo Gili Velo dan Gili Mixte seharga masing-masing Rp. 12.800.000.
Mengenal sedikit lebih jauh mengenai electric bike, sepeda ini memiliki dua jenis; menggunakan pedal electric yang tetap perlu kayuhan untuk merasakan power yang diberikan oleh fitur assist, atau jenis throttle yang menggunakan gas seperti kendaraan bermotor.
Polygon sebagai brand sepeda memilih menggunakan pedal electric. “Kami ingin mengajak lebih banyak masyarakat untuk ikut merasakan keseruan bersepeda dan manfaatnya yang lain. Maka dari itu, kami merancang E-Bike dengan teknologi pedal assist, agar remaja hingga orang tua bisa merasakan pengalaman bersepeda dengan aman, lebih jauh, lebih ringan, namun tanpa menghilangkan esensi dari bersepeda itu sendiri,” jelas Veronica Vivin, Brand Marketing Polygon Bikes.
Sementara itu, bergerak lebih maju dengan seri road bike-nya, Polygon mencoba mengenalkan hal tersembunyi pada frame sepeda kepada road cyclist melalui area Polygon di pendopo Royal Ambarukmo saat finish Tour de Ambarrukmo.
Setelah mendesain bentuk tubing frame Helios seperti tetesan air yang dipotong untuk dapat menghemat 31% hambatan udara dibandingkan dengan frame road bike Polygon yang lainnya,
mereka juga berupaya untuk mengoptimalkan power transfer dengan berbagai modifikasi termasuk membuat chainstay kanan jauh lebih tebal daripada chainstay kiri.
Menyadari kenyamanan dan bobot sepeda yang penting bagi road cyclists, Polygon mengurangi ketebalan di tempat-tempat yang tidak diperlukan; semua dirancang seoptimal mungkin sesuai tujuannya.
Hal ini Polygon perlihatkan kemarin dengan memotong frame untuk dapat dilihat oleh para pengunjung dan road cyclists.
Menunjukkan kreativitas dan keseriusan anak bangsa, untuk bangsanya, Indonesia. *