Kejadian ini sudah dilaporkan ke pihak Kelurahan Kartasura dan diteruskan ke Kecamatan Kartasura.
"Bau sangat menyengat dan rawan kebakaran. Rencana warga akan menutup sepanjang aliran sungai karena di sungai banyak orang memancing. Kami juga akan memberikan sosialisasi untuk tidak merokok atau membakar sampah seperti disampaikan bapak-bapak petugas tadi," ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Sukoharjo Suhardi mengatakan, DLH Sukoharjo pada Selasa (26/7) jam 10.00 WIB dapat keluhan masyarakat di Perengsari Kartasura.
DLH Sukoharjo pada pukul 11.00 WIB sudah tindaklanjuti cek ke lokasi bersama perangkat kelurahan, kecamatan dan warga sudah ke sumbernya dan benar sungai campur BBM jenis Pertamax. Ada sedikit kebocoran deras dan tidak berhenti karena debitnya agak rendah.
Langkah-langkah DLH Sukoharjo melakukan verifikasi lapangan dan koordinasi dengan SPBU. DLH Sukoharjo pada Rabu (27/7) melakukan uji laboratorium terhadap air sungai yang diduga tercampur BBM jenis Pertamax.
Baca Juga: Misteri mak-mak yang memulung jemuran baju para santri pada malam hari, ternyata .......
DLH Sukoharjo juga mengajak pihak SPBU ke lokasi sungai yang diduga tercemar BBM jenis Pertamax agar lebih jelas. Selain itu juga telah diambil sampel air.
"Dari pegawai SPBU akan melaporkan ke pemilik SPBU di Solo. Apabila benar ada kebocoran maka akan dilakukan perbaikan tangki bocor. Dari laporan warga kejadian serupa sekitar 10 tahun lalu ada kebocoran sama tapi BBM jenis solar," ujarnya.
DLH Sukoharjo sesuai keterangan pegawai SPBU menduga tangki yang sudah lama kosong karena SPBU tidak beroperasi diisi kembali BBM. SPBU itu sendiri sudah dijual pemilik lama dan dibeli oleh pemilik baru.
"Pemilik lama sudah lama menghentikan operasional SPBU dan tangki dalam keadaan kosong. Sekarang SPBU dimiliki oleh pembeli baru orang Solo," lanjutnya.
DLH Sukoharjo sesuai keterangan warga terjadi kebocoran BBM sekitar tiga hari. Warga mengeluhkan bau sangat menyengat di lingkungan sekitar.
Baca Juga: Kopi dan jeruk nipis miliki manfaat kesehatan, ini tips serta cara mengolahnya
"Kebocoran terjadi lewat rembesan tanah dan sampai ke sungai. Itu masih dugaan dari SPBU tapi kami belum bisa memastikannya. Tapi menurut riwayat cerita warga sekitar 10 tahun lalu pernah terjadi hal sama," lanjutnya.
DLH Sukoharjo menunggu respon dari pemilik SPBU untuk segera melakukan penanganan. Sebab kebocoran masih terjadi sampai sekarang.