Usai berdoa, air suci dari 7 sendang lalu disatukan dalam satu pengaron selanjutnya olehrois, satu siwur air suci itu dituangkan ke dalam sebuah bokor.
Upacara pun memasuki tahap Peparing Idi Pangestu yang secara bergantian, KPH Yudonegara, RM Donny Surya Megananda sebagai wakil Dinas Kebudayaan DIY dan Kepala Dinas Kebudayaan Bantul mencipratkan air suci kepada Lurah Girirejo Dwi Yuli Purwanti SH dan kepada 5 tokoh masyarakat Girirejo.
Upacara Peparing Idi Pangestu ini dimaksudkan sebagai pemberian doa keselamatan dan penyemangat kepada para tokoh masyarakat sebagai wakil masyarakat Girirejo.
Baca Juga: Merasa teringgung, AJ membanting istri tiri hingga tewas, terancam pidana penjara tujuh tahun
Sementara Lurah Girirejo, Dwi Yuli Purwanti, SH, Lurah Girirejo menjelaskan, gunungan keris memang sengaja tidak diperebutkan karena justru menjadi rusak dan tak berguna.
Selain itu, karena keris merupakan senjata tajam, maka dapat membahayakan masyarakat yang memperebutkannya.
Dalam gunungan keris setidaknya ada 70 keris sumbangan dari para perajin keris Girirejo yang dibagikan kepada masyarakat secara gratis.
"Hal ini sebagai upaya merevitalisasi keris sebagai karya seni dan budaya, serta mendorong tumbuhnya rasa cinta kepada budaya bangsa," tegas Dwi Yuli Purwanti.*
