LIMA GUNUNGAN LUDES DALAM HITUNGAN MENIT - Garebeg Mulud Tahun Dal Usung Gunungan Bromo

photo author
- Sabtu, 2 Desember 2017 | 12:16 WIB
Ribuan warga berebut gunungan dalam Garebeg Mulud tahun Dal 1951 di halaman Masjid Gede Kauman Jumat
Ribuan warga berebut gunungan dalam Garebeg Mulud tahun Dal 1951 di halaman Masjid Gede Kauman Jumat

-
Ribuan warga berebut gunungan dalam Garebeg Mulud tahun Dal 1951 di halaman Masjid Gede Kauman Jumat

USAI didoakan, lima gunungan dari Kraton Yogyakarta langsung diserbu ribuan warga di halaman Masjid Gede Kauman. Hanya dalam hitungan menit, lima jenis gunungan itu ludes diperebutkan warga. Mulai dari hasil bumi sampai kerangka gunungan semua direbut. Kegiatan itu menjadi puncak kegiatan Sekaten yang dikenal dengan Garebeg Mulud untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad.

Masyarakat selalu antusias berebut gunungan Garebeg, walaupun harus berdesak-desakan dengan ribuan warga. Salah satunya Subarjo (57) yang rela berdesak- desakan untuk mendapatkan isi gunungan. “Nggak masalah berdesak-desakan. Saya sudah rutin, setiap grebeg pasti ikut,” ujar Subarjo kepada Merapi usai berebut gunungan Jumat (1/12).

Subarjo hanya mendapatkan potongan-potongan sayur dan makanan lainnya yang kondisinya sudah kotor. Warga Ponggok, Jetis Bantul itu menilai hasil berebut gunungan Kraton Yogyakarta yang telah didoakan memberikan harapan baginya. “Ini rencananya mau saya tanam di sawah, biar hasilnya nggak kena hama. Biar berkah,” tambahnya.

Hal berbeda dialami Endah warga Nitikan Kelurhan Sorosutan. Dia sengaja datang karena tertarik mengikuti prosesi berebut gunungan. Dia percaya hasil gunungan itu memberikan berkah dan menolak bala. “Baru pertama kali ikut berebut Grebeg. Saya tertarik datang ke sini karena ingin ikut berebut,” tambah Endah.

Prosesi Grebeg Mului di halaman Masjid Gede Kauman kemarin berlangsung cukup terbit. Panitia dan para petugas keamanan menjaga ketat gunungan sejak masuk diiringi prajurit bregodo sampai prosesi pembacaan doa dituntaskan. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti juga turun langsung mengawal keamanan Grebeg Mulud di halaman Masjid Gede Kauman.

Garebeg Mulud tahun ini istimewa karena bertepatan dengan tahun Dal 1951 pada kalender Jawa. Jumlah gunungan yang dikeluarkan Kraton Yogyakarta lebih banyak dibandingkan pada Garebeg Mulud tahun sebelumnya. Itu karena ada Gunungan Bromo yang dikeluarkan 8 tahun sekali. Total ada 8 gunungan yang dikeluarkan Kraton Yogyakarta yakni3 Gunungan Lanang, Gunungan Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Darat, Gunungan Pawuhan dan Gunungan Bromo.

Sebanyak 6 gunungan dibawa ke Masjid Gede Kauman. Tapi hanya 5 gunungan yang dapat diperebutkan masyarakat umum karena Gunungan Bromo akan dibawa kembali ke Kraton Yogyakarta. Sedangkan dua gunungan lanang masing-masing dibawa ke Pakualaman dan Kantor Gubernur DIY Kepatihan.

Sementara itu Kepala Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY, Amirasi Harwani mengatakan dalam Garebeg Mulud tahun Dal ini yang berlangsung dalam kurun waktu delapan tahun sekali, ada perbedaan dengan Garebeg Mulud tahun biasa. Misalnya ada Gunungan Bromo. “Setelah selesai didoakan di Masjid Gede Gunungan Bromo dibawa kembali masuk ke dalam keraton. Gunungan tersebut lalu dibagikan kepada para kerabat Keraton Yogyakarta,” papar Ami.

Dia menjelaskan ada beberapa upacara di Garebeg Mulud tahun Dal yang tidak dapat dijumpai pada pelaksanaan Garebeg Mulud tahun biasa yakni prosesi Mbusanani Pusaka atau mengganti kain pelindung pusaka-pusaka Kraton Yogyakarta. Ada juga prosesi Bethak yaitu menanak nasi sebanyak 7 kali yang dipimpin oleh Permaisuri Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hemas. Nasi itut akan diserahkan kepada Sri Sultan HB X pada saat pisowanan Garebeg Mulud Tahun Dal.

Pada Kamis (30/11) prosesi Kondur Gangsa atau kembalinya dua gamelan pusaka Kanjeng Kyai Gunturmadu dan Kanjeng Kyai Nagawilaga dari Masjid Gede ke Kraton Yogyakart juga sedikit berbeda. Ada prosesi Njejak Beteng yakni Sultan HB X menjejakan kaki ke tembok bata di pintu selatan Masjid Gede usai menyebarkan udik-udik dalam Kondur Gangsa. (Tri)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X