Kekurangan murid, Disdikbud Sukoharjo gabung delapan SD Negeri

photo author
- Senin, 18 Juli 2022 | 20:50 WIB
Ilustrasi. Siswa SD bermasker ikuti PTM  (Foto:Abdul Alim)
Ilustrasi. Siswa SD bermasker ikuti PTM (Foto:Abdul Alim)

SUKOHARJO, harianmerapi.com - Sebanyak delapan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Sukoharjo akan digabung tahun 2022 ini.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo mengambil langkah tersebut mengingat delapan sekolah dalam kondisi kekurangan murid. Sedangkan ditingkat SMPN tahun 2022 ini belum ada seolah yang diregrouping.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Darno, Senin (18/7/2022) mengatakan, Disdikbud Sukoharjo sudah melakukan pemetaan dan pendataan serta kajian terhadap sekolah yang akan digabung.

Baca Juga: Simpatisan Khilafatul Muslimin di Sukoharjo dapat edukasi wawasan kebangsaan

Pada tahun 2022 ini ada delapan SDN akan diregrouping karena kekurangan murid. Delapan SDN tersebut hanya memiliki total 50 siswa dalam satu sekolah. Jumlah tersebut sangat kurang baik dari kelas satu sampai enam.

Kekurangan murid tersebut terjadi di delapan sekolah dalam waktu lama. Bahkan setiap penerimaan siswa baru delapan sekolah tetap kekurangan murid dan tidak bisa memenuhi kebutuhan ideal siswa baru dalam satu kelas.

Delapan SDN yang akan digabung tahun ini berasal dari wilayah Kecamatan Bendosari, Weru, Bulu dan Kartasura. Disdikbud Sukoharjo sudah melakukan persiapan dan tinggal melaksanakan regruping secepatnya dalam waktu dekat.

"Delapan SDN yang akan diregrouping tahun 2022 ini dalam kondisi murid sedikit dan tidak tambah dibawah 50 siswa dalam satu sekolah. Jumlah itu tidak ideal dan sangat sedikit," ujarnya.

Baca Juga: Kisah misteri Pak Bar pengepul barang rongsokan yang mampu membangun rumah mewah dengan arca di depannya

Kondisi delapan SDN tersebut berbeda dibanding sekolah lain di lingkungan terdekat dimana banyak muridnya. Delapan SDN digabung dengan sekolah terdekat.

Disdikbud Sukoharjo dalam proses penggabungan delapan SDN telah melakukan pemindahan terhadap kepala sekolah dan guru dengan status aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga honorer atau guru tidak tetap (GTT). Mereka dipindah ke sekolah terdekat tempat tujuan regrouping.

"Setelah sekolah digabung nanti pelaksanaan pembelajaran tetap berjalan seperti biasa. Kepala sekolah dan guru juga telah dipindah," lanjutnya.

Darno mengatakan, kepala sekolah dan guru yang dipindah sekaligus untuk memastikan status mereka masih bisa bekerja. Sebab sekolah lama dipastikan akan dikosongkan karena kekurangan murid.

Baca Juga: Puluhan sepeda motor di Tawangmangu diangkut ke Mako Satlantas Polres Karanganyar, ini alasannya

"Baru delapan SDN saja yang digabung. Sedangkan SMP belum ada regrouping," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X