harianmerapi.com - Suhu panas dengan kelembapan yang rendah di Arab Saudi bisa menimbulkan berbagai penyakit kulit bagi jemaah haji asal Indonesia.
Panasnya suhu di Arab Saudi tidak hanya bisa menyebabkan dehidrasi, namun juga beragam penyakit kulit.
Setidaknya akibat suhu panas di Arab Saudi jemaah haji bisa mengalami kondisi kulit kering dan pecah-pecah.
Baca Juga: Jika Wuquf Jatuh pada hari Jumat, disebut Haji Akbar dan pahala 70 kali haji. Benarkah?
Kulit kering dan pecah-pecah itu kemudian menimbulkan rasa tidak nyaman. Bahkan, kondisi tersebut bisa mengarah pada terjadinya penyakit atau memperparah kondisi kesehatan orang dengan riwayat diabetes.
Dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Mekkah dr Milany Harirahmawati, mengatakan ada tiga penyakit kulit yang sering terjadi pada jemaah haji akibat suhu panas.
Ketiga penyakit kulit itu adalah xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.
Dia menjelaskan, orang yang mengidap xerosis kutis memiliki ciri-ciri kulit teraba kasar, kering, terlihat bersisik dan pecah-pecah.
Baca Juga: Persiapan Puncak Haji, Jamaah Diminta tidak Beraktivitas Berlebihan
Jika jemaah mengalami gejala ini, maka segera perhatikan kembali asupan cairan.
“Mengoleskan pelembap dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung,” katanya dikutip dari laman Kemenkes, Minggu (3/7/2022).
Dia menekankan, agar jemaah senantiasa memperhatikan ketiga hal tersebut untuk menjaga kesehatan kulitnya selama di Arab Saudi.
Sementara itu, dermatitis atopik adalah kelainan kulit oleh adanya riwayat atopi atau alergi. Jika jemaah mengalami kasus tersebut, dr Milany menyarankan agar menggunakan pelembap dan zat yang bersifat antiinflamasi.
Baca Juga: Laporan dari Mekkah, Jamaah Kloter 18 Asal Sleman dalam Kondisi Prima, Ikuti Manasik Haji Tahap 2
