harianmerapi.com – Jemaah calon haji (JCH) Indonesia menempuh perjalanan cukup panjang untuk bisa sampai ke tanah suci Mekkah.
Setidaknya jemaah calon haji akan berada dalam penerbangan dari embarkasi menuju ke Madinah selama 9 hingga 12 jam.
Lamanya waktu perjalanan atau penerbangan itu bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatan jemaah calon haji.
Baca Juga: Kabar dari Tanah Suci Mekkah, Indonesia Resmi Dapat Tambahan Kuota Haji 10.000 Orang Tahun 2022
Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, dr Itah Sri Utami, Sp KP menyampaikan ada beberapa faktor risiko yang bisa dialami jemaah calon haji selama dalam perjalanan udara.
Beberapa faktor risiko itu antara lain dehidrasi, gangguan pernapasan, sinusitis, dan gangguan kardiovaskuler.
“Kemudian, Deep Vein Thrombosis akut dan lain-lain,” katanya dikutip dari laman Kemenkes, Sabtu (25/6/2022).
Dia mengatakan, Deep Vein Thrombosis bisa menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kematian jemaah selama penerbangan.
“Apalagi, jemaah kita banyak yang memiliki komorbid seperti gangguan kardivaskuler dan diabetes melitus," kata dr Itah.
Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah kondisi terjadinya penggumpalan atau pembekuan darah pada pembuluh darah vena.
Biasanya, pembekuan darah pada pembuluh darah vena tersebut muncul di area betis dan paha.
Menurutnya, kondisi tersebut tidak bisa dianggap sepele karena bisa menyebabkan kematian. “Kematian terjadi akibat emboli pada pembuluh darah yang menggumpal,” jelas dr Itah.