Proyek Tangga Gunung Lawu Kembali Digulirkan Setelah Mangkrak Dua Tahun

photo author
- Sabtu, 25 Juni 2022 | 15:59 WIB
Penanaman bibit pohon di jalur pendakian Lawu.  (Foto: Abdul Alim)
Penanaman bibit pohon di jalur pendakian Lawu. (Foto: Abdul Alim)

KARANGANYAR, harianmerapi.com - Setelah dua tahun tertunda akibat Pandemi Covid-19, rencana pembuatan jalur ramah pendakian ke puncak Gunung Lawu kembali diseriusi.

Realisasinya membutuhkan partisipasi dari para sukarelawan dan sokongan dana mitra pemerintah.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan hal itu kepada awak media usai mengundang para pegiat lingkungan hidup dan komunitas sukarelawan Tawangmangu, Ngargoyoso, Jenawi dan Karangpandan, Sabtu (25/6/2022).

Baca Juga: Banyak Ternak Terpapar PMK, Pemda DIY Akan Datangkan Sapi dari Bali dan Jateng Jelang Idul Adha

Daerah-daerah ini merupakan penyangga lereng Gunung Lawu. Ia berharap pembuatan jalur ramah pendakian didukung para anggota komunitas tersebut.

“Sempat dulu merencanakan buat tangga Lawu. Namun baru bisa kembali dibahas lagi sekarang karena dua tahun kemarin terhalang pandemi,” katanya.

Perhutani membuka jalur pendakian resmi Gunung Lawu di Cemoro Kandang, Cemoro Sewu dan Tambak Ngargoyoso. Selain itu terdapat rute lainnya namun tidak resmi.

Baca Juga: Jemaah Calon Haji Perlu Tahu, Pembekuan Darah dalam Penerbangan Bisa Sebabkan Kematian

Dalam perjalanannya, seringkali terjadi pendaki tersesat karena kehilangan arah. Penanda rute perjalanan ke puncak Lawu juga tertutup tumbuhan maupun hilang.

Untuk mengatasi itu, Juliyatmono memiliki ide pembuatan jalur ramah pendaki yang dinamakan Tangga Lawu.

“Jangan diartikan ini tangga betulan. Tapi jalur yang ditandai bebatuan untuk trap-trapan. Lalu di kanan kirinya penataan pepohonan. Juga di bagian tertentu, dipasang penerangan,” katanya.

Baca Juga: Jumlah Hewan Kurban yang Dipotong Rajendra Farm Kulon Progo pada Idul Adha 2022 Dibatasi Hanya 1.200 Ekor

Kehadiran para sukarelawan yang dilibatkan dinilai paling pas. Dengan bergabungnya lebih banyak komunitas diyakini mempercepat realisasi Tangga Lawu.

Juliyatmono mengatakan, material penyusun jalur ini dapat memanfaatkan bahan di sekitar seperti batu dan kayu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X