KARANGANYAR, harianmerapi.com - Setelah dua tahun tertunda akibat Pandemi Covid-19, rencana pembuatan jalur ramah pendakian ke puncak Gunung Lawu kembali diseriusi.
Realisasinya membutuhkan partisipasi dari para sukarelawan dan sokongan dana mitra pemerintah.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan hal itu kepada awak media usai mengundang para pegiat lingkungan hidup dan komunitas sukarelawan Tawangmangu, Ngargoyoso, Jenawi dan Karangpandan, Sabtu (25/6/2022).
Baca Juga: Banyak Ternak Terpapar PMK, Pemda DIY Akan Datangkan Sapi dari Bali dan Jateng Jelang Idul Adha
Daerah-daerah ini merupakan penyangga lereng Gunung Lawu. Ia berharap pembuatan jalur ramah pendakian didukung para anggota komunitas tersebut.
“Sempat dulu merencanakan buat tangga Lawu. Namun baru bisa kembali dibahas lagi sekarang karena dua tahun kemarin terhalang pandemi,” katanya.
Perhutani membuka jalur pendakian resmi Gunung Lawu di Cemoro Kandang, Cemoro Sewu dan Tambak Ngargoyoso. Selain itu terdapat rute lainnya namun tidak resmi.
Baca Juga: Jemaah Calon Haji Perlu Tahu, Pembekuan Darah dalam Penerbangan Bisa Sebabkan Kematian
Dalam perjalanannya, seringkali terjadi pendaki tersesat karena kehilangan arah. Penanda rute perjalanan ke puncak Lawu juga tertutup tumbuhan maupun hilang.
Untuk mengatasi itu, Juliyatmono memiliki ide pembuatan jalur ramah pendaki yang dinamakan Tangga Lawu.
“Jangan diartikan ini tangga betulan. Tapi jalur yang ditandai bebatuan untuk trap-trapan. Lalu di kanan kirinya penataan pepohonan. Juga di bagian tertentu, dipasang penerangan,” katanya.
Kehadiran para sukarelawan yang dilibatkan dinilai paling pas. Dengan bergabungnya lebih banyak komunitas diyakini mempercepat realisasi Tangga Lawu.
Juliyatmono mengatakan, material penyusun jalur ini dapat memanfaatkan bahan di sekitar seperti batu dan kayu.