Pemprov Jateng Dorong Konsumsi Makanan Pokok Non Beras, Pemkab Karanganyar Gelar Lomba Cipta Menu 2022

photo author
- Jumat, 24 Juni 2022 | 14:38 WIB
Bupati Karanganyar Juliyatmono mencicipi menu non beras dari pemenang lomba cipta menu 2022.  (Foto: Abdul Alim)
Bupati Karanganyar Juliyatmono mencicipi menu non beras dari pemenang lomba cipta menu 2022. (Foto: Abdul Alim)

KARANGANYAR, harianmerapi.com - Ketergantungan masyarakat Jawa Tengah pada konsumsi beras terhitung tinggi. Jika tak dibiasakan menyantap makanan pokok lain, dikhawatirkan situasi bergejolak saat terjadi paceklik.

Hal itu disampaikan Koordinator Seksi Konsumsi Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Eko Riyanto kepada awak media usai menghadiri Lomba Cipta Menu 2022 beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) di rumah dinas Bupati Karanganyar, Jumat (24/6/2022).

Ia menyebut perubahan iklim secara ekstrem bisa memicu penurunan produksi tanaman pangan. Termasuk beras. Celakanya, beras merupakan makanan pokok masyarakat Jawa Tengah.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Pencuri di Sleman Gasak 8 Ekor Kambing: 3 Pelaku Ditangkap, Kambing Curian Belum Laku Dijual

Angkanya 88,6 kilogram perkapita pertahun. Angka ini termasuk cukup tinggi.

"Saat terjadi bencana alam atau perubahan iklim dan serangan hama yang menyebabkan paceklik beras maka akan kesulitan mencari komoditas itu. Akhirnya kolaps," katnya.

"Padahal kebutuhan makanan pokoknya beras. Nah, sebisa mungkin mengonsumsi variasi makanan pokok atau membiasakan mengganti beras dengan lainnya," lanjutnya.

Baca Juga: Kejar Target Pajak Hiburan yang Baru Tercapai 23 Persen, Begini Strategi Pemerintah Kabupaten Purworejo

Selain itu, ketergantungan konsumsi menyulitkan pemerintah menyudahi impornya. Ia menyebut konsumsi non beras terus digalakkan supaya mengurangi problem ketergantungan komoditas tersebut.

Dalam program B2SA, Pemprov mendorong keluarga menyediakan menu kreatif yang disukai. Bahkan kalangan pengusaha kuliner dapat menggunakan bahan non beras penunjang menu yang disukai kaum milenial.

Misalnya tepung singkong atau mocaf yang dikembangkan di Karanganyar dan Wonogiri. Tepung ini diolah menjadi berbagai makanan seperti mi dan kue.

Baca Juga: Dokter Andi Khomeini Ingatkan Ventilasi Udara yang Buruk Rentan Berbagai Penyakit, Ini Antara Lain

Kemudian tepung terigu dari bahan jagung. Baru-baru ini, Pemprov Jateng mendampingi pembuatan beras analog jagung.

"Sudah ada yang jual beras analog jagung. Bahan murni dari jagung tapi dibentuk mirip bulir padi. Bikin kenyang lebih lama. Enggak seperti nasi beras yang cepat diserap tubuh. Konsumsi beras analog juga lebih sehat," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X