Dosen UMBY Beberkan 4 Tips Memilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK, Salah Satunya Harus Teliti

photo author
- Jumat, 24 Juni 2022 | 10:15 WIB
Perlu ketelitian tersendiri saat akan membeli atau memilih hewan kurban.  (Foto: Dok. Humas UMBY)
Perlu ketelitian tersendiri saat akan membeli atau memilih hewan kurban. (Foto: Dok. Humas UMBY)

JOGJA, harianmerapi.com - Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau disebut pula Foot and Mouth Disease (FMD) merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus.

PMK ini bisa menyerang sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi. Maraknya penularan PMK di Indonesia harus menjadi perhatian besar bagi semua pihak terkait, mengingat sebentar lagi akan memperingari Hari Raya Idul Adha serta banyak transaksi jual-beli hewan kurban.

Hal tersebut dijelaskan Dosen Program Studi Peternakan, Fakultas Agroindustri, Universitas Mecu Buana Yogyakarta (UMBY), Ir Ajat Sudrajat SPt MPt IPP, dalam siaran persnya, baru-baru ini. Artinya pula, ketika akan membeli atau memilih hewan kurban seperti sapi, domba dan kambing perlu menerapkan beberapa tips penting.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemerintah Kembali Atur Protokol Kesehatan Kegiatan Berskala Besar

“Jadi hewan kurban yang dipilih, layak dan sah sesuai syariat dan peraturan pemerintah serta Majelis Ulama Indonesia (MUI),” tuturnya.

Adapun empat tips yang dibeberkan Ir Ajat, sebagai berikut: pertama, tidak membeli hewan kurban dari daerah yang terkena wabah PMK. Kedua, penting untuk berhati-hati atau teliti dalam memilih hewan kurban, sebab PMK bisa menular dengan cepat.

Lalu yang ketiga, alangkah baiknya bisa membeli hewan kurban di suatu peternakan ataupun pemilik usaha jual-beli hewan kurban sudah besar ataupun perusahaan berbadan hukum, syukur bisa memberikan jaminan garansi apabila hewan yang dipesan tiba-tiba terkena PMK.

Baca Juga: Wujudkan Indonesia Emas 2045, Kapolri Tekankan Sinergitas TNI dan Polri

Bahkan jika tiba-tiba terkena penyakit lainnya yang menyebabkan hewan kurban tidak sah, sehingga perusahaan mau mengganti dengan hewan kurban yang sehat dan layak.

Sedangkan tips keempat, lanjutnya, yaitu melakukan pemeriksaan dan pengecekan kepada hewan kurban secara langsung dan melakukan pengecekan pada surat keterangan dari dokter hewan mulai dari umur, asal ternak dan kondisi kesehatan hewan kurban tersebut.

Ditambahkan Ir Ajat Sudrajat, adapun ciri-ciri hewan yang terkena wabah PMK, yaitu terdapat luka pada mulut, sehingga nafsu makan menurun. Selain itu stamina kian lemah dan terdapat luka pada bagian kuku, sehingga meyebabkan ambruk dan tidak kuat berdiri.

Baca Juga: Usung Desain Mobil Listrik ARCANA, Tim Arjuna UGM Raih Juara Pertama Jakarta E-Prix 2022

Selain itu produktivitas (misalnya ternak penghasil susu) kian menurun serta muncul bintik-bintik pada kulit hewan dan terlihat tidak wajar. Hal seperti ini bisa menjadi tanda penting, bahwa hewan tersebut sedang tidak sehat dan wajib segera dipisahkan dari ternak yang sehat.

“Adapun cara penularan PMK dapat disebabkan oleh vector seperti kontak langsung dari hewan lain, manusia yang beraktivitas dikandang yang terkena wabah ataupun non-vector seperti dari sarana transfortasi, angin, peralatan, air, pakan dan lain-lain,” beber Ir Ajat.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X