Jumlah Suspek PMK di Gunungkidul Meningkat, Pemkab Tunggu Bantuan Vaksin dari Pusat

- Kamis, 23 Juni 2022 | 16:19 WIB
Ilustrasi. Ternak sapi milik warga di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yag telah sembuh dari wabah PMK  (ANTARA/Akhyar)
Ilustrasi. Ternak sapi milik warga di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yag telah sembuh dari wabah PMK (ANTARA/Akhyar)

GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul masih menunggu distribusi vaksin hewan ternak untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengungkapkan, sejauh ini belum ada informasi terkait distribusi vaksin bagi hewan ternak di Gunungkidul.

Pihaknya belum bisa memastikan kapan vaksin untuk hewan ternak akan datang maupun rencana distribusi kepada para peternak di Gunungkidul meskipun usulan terkait hal tersebut sudah dilakukan.

Baca Juga: Pedagang Hewan Kurban Musiman Mulai Bermunculan di Sukoharjo, Kasus PMK Terus Bertambah

”Kami telah mengajukan 150 ribu dosis vaksin untuk hewan ternak dan berharap dalam waktu dekat ini bisa distribusikan ke Kabupaten Gunungkidul," katanya, Kamis (23/6/2022).

"Terlebih saat ini, telah semakin mendekati hari raya Idul Adha yang menjadi momentum para peternak dalam menjual hewan miliknya,” lanjutnya.

Diakuinya bahwa hingga saat ini belum ada informasi kapan vaksin untuk Gunungkidul bisa diterima. "Untuk di DIY yang dapat tahap satu vaksin untuk sapi perah baru di Kabupaten Sleman,” ucapnya.

Baca Juga: Kapolres Sukoharjo Minta Maaf Terkait Viral Kasus Tilang Elektronik (ETLE) Warga Tanpa Helm di Area Persawahan

Di tengah belum ada kejelasan distribusi vaksin dari pemerintah, peternak juga belum dapat melakukan vaksinasi secara mandiri. Hal ini memang lantaran vaksinnya belum tersedia.

Ketika vaksin sudah ada, pelayanan vaksinasi akan segera dimulai sesuai dengan prioritas.

“Prioritas pertama untuk sapi perah, kedua sapi indukan dan anakan, dan terakhir sapi potong dewasa," imbuhnya.

Baca Juga: Cegah Kenaikan Kasus Covid-19 Varian Baru, BIN DIY Gencarkan Vaksinasi Booster

Selain mengajukan vaksin bagi hewan ternak, pihaknya pun telah mengajukan penambahan anggaran untuk pengadaan obat-obatan dan operasional pelaksanaan vaksinasi.

Penambahan anggaran sebesar Rp500 juta untuk menangani PMK sendiri telah diajukan. “Sudah kami ajukan, khususnya untuk pengadaan obat-obatan,” terangnya. *

Halaman:

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X