Makam Raja Imogiri Siap Jadi Warisan Dunia, Jangan Sampai Warga Setempat Hanya Jadi Penonton

photo author
- Kamis, 23 Juni 2022 | 09:32 WIB
Sosialisasi pengajuan Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia di Balai Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, Selasa (22/6/2022). (Dinas Kebudayaan DIY)
Sosialisasi pengajuan Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia di Balai Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, Selasa (22/6/2022). (Dinas Kebudayaan DIY)

BANTUL, harianmerapi.com - Dinas Kebudayaan DIY (Kundha Kabudayan) terus menggelar sosialiasi tentang pengajuan Sumbu Filosofi sebagai Warisan Dunia.

Hal ini dilakukan agar masyarakat memahami apa yang menjadi warisan dunia di daerah mereka.

Salah satu sosialisasi dilaksanakan di Balai Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, Selasa (22/6/2022).

Baca Juga: Lima Kiat Membangun Pribadi yang Jujur Nan Mempesona, Dimulai Dari Belajar Berkata Jujur (Apa Adanya)

Sosialisasi melibatkan lurah, perwakilan kapanewon, babinsa, babinkamtibmas serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Mereka diharapkan dapat menyebarkan pengetahuan ini kepada forum mereka masing-masing.

Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro, menjelaskan di Wukirsari terdapat salah satu bangunan yang akan diajukan sebagai warisan dunia, yakni Makam Raja Imogiri, yang merupakan bagian dari Sumbu Filosofi.

“Kami diskusikan bersama agar masyarakat mengetahui Jogja menuju warisan dunia. Kami sebagai penyangga Sumbu Filosofi dari Tugu Pal sampai Panggung Krapyak dan Makam Raja-raja Imogiri,” ujarnya.

Suatu tempat yang menjadi warisan dunia akan memberi banyak dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.

“Efek positifnya meningkatkan perekonomian. Seperti Candi Borobudur yang pengembangannya sampai Kulonprogo."

Baca Juga: Petung Jawa Weton Kamis Kliwon 23 Juni 2022, Punya Intuisi Kuat Tidak Mau Didekati

Pasti akan banyak program pembangunan berkaitan dengan Jogja jadi warisan budaya dunia,” ungkapnya.

Makam Raja Imogiri telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan cagar budaya yang ada di Jogja.

Kawasan ini merupakan kompleks permakaman raja dan keluarga kerajaan Mataram Islam yang dibangun pada abad 17 pada periode pemerintahan Sultan Agung (1613-1646).

Permakaman Imogiri masih difungsikan sampai saat ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X