Jelang Idul Adha, Harga Anjlok dan Peternak di Boyolali Kesulitan Menjual Sapi Karena PMK

photo author
- Senin, 20 Juni 2022 | 21:50 WIB
Peternak di Boyolali kesulitan menjual sapi karena PMK. (Mulyawan)
Peternak di Boyolali kesulitan menjual sapi karena PMK. (Mulyawan)

BOYOLALI, harianmerapi.com - Ratusan ternak sapi di kaki gunung Merbau tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Boyolali terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Pihak pemerintah desa setempat meminta terhadap dinas terkait untuk memberikan solusi terhadap para peternak hewan sapi dan kambing yang terserang PMK.

Salah seorang peternak di desa Sidomulyo, Sidik Pramono(40) mengaku, selama ternak sapi miliknya terserang penyakit mulut dan kuku (PMK), sudah mengahabiskan satu ekor sapi untuk biaya pengobatan.

Baca Juga: Heboh di Kulon Progo, Penderita Gangguan Jiwa Tinggal Bersama Mayat Adik: Korban Dibiarkan Sampai Membusuk

"Saya memiliki 13 sapi, semua kena PMK. Kalau sekarang ini masa penyembuhan. Satu sapi suntikanya ada yang dua kali sampai 4 kali. Padahal satu suntikan Rp 100 ribu," kata dia kepada wartawan saat ditemui di Dukuh Daleman Rt 002 Rw 001, Desa Sidomulyo, Senin(20/6/2022).

Menurutnya, selama adanya PMK, menjelang perayaan Idul Adha pada tahun ini masih kesulitan untuk menjual sapi. Dikataknya, selain harga sapi anjlok, untuk menjual sapi masih kesulitan, lantaran pasar hewan ditutup.

"Kalau harga jelas anjlok, dan pasar hewan kan ditutup selama PMK ini. Kalau pada hari biasanya per ekor bisa menjual seharga RP 20 juta, namun kalau kondisi seperti ini paling ya Rp 17 juta," ujar dia.

Baca Juga: Rumah Kontrakan Disatroni Maling, 2 Laptop Mahasiswa Dicuri, Pelaku Langsung Berhasil Ditangkap

Sidik berharap, dengan adanya PMK pada hewan ternak sapi tersebut dinas terkait untuk turun ke peternak khususnya di desa Sidomulyo untuk diberikan penyuluhan maupun vaksin pada hewan sapi.

"Kalau selama ini, untuk mempertahankan agar sapi tetap sehat. Setiap hari saya kasih telur, madu, kunir, kunyit. Itu juga harus disuntik juga, kalau ga seperti itu ya bisa habis ternak saya. Satu ekor sapi yang mati, lainnya tahap penyembuhan," kata dia.

Sementara itu, menurut Kepala Desa Sidomulyo, Muh Sawali, selama ini para peternak belum pernah mendapat bimbingan maupun penyuluhan dari dinas terkait selama adanya virus PMK menyerang pada hewan ternak khususnya sapi serta kambing.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia 'Kick Off' 23 Juli, dengan Format Lama dan Boleh Dihadiri Penonton

"Di desa kami ini mayoritas petani dan peternak hewan sapi. Per satu orang mereka ada yang memiliki 5 ekor sampai sampai 13 ekor sapi, bahkan ada yang lebih. Itu belum kambinganya," kata Muh Sawali.

Dikatakanya, pihak pemerintah desa tidak menguasai terkait penyakit mulut dan kuku yang menyerang pada hewan sapi tersebut. Pihak pemdes hanya bisa memotivasi para peternak sapi agar mereka tidak putus asa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X