GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul terus mendorong petani dalam penggunaan pupuk organik.
Penggunaan pupuk organ bertujuan sebagai antisipasi dari dampak jangka panjang penggunaan pupuk kimia yang menyangkut tentang penurunan produktivitas pertanian.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, menyampaikan agar menggunakan pupuk berimbang dan pemanfaatan pupuk organik sebagai antisipasi menurunnya produktivitas pertanian.
“Secara umum petani di Gunungkidul telah banyak menggunakan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan ternak,” katanya Rabu (15/6/2022).
Sementara Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Sustiwi Ningsih, mengungkapkan, pihaknya dalam dua tahun terakhir menaruh perhatian khusus dalam penggunaan pupuk organik di lahan pertanian.
Dorongan penggunaan pupuk organik dilakukan melalui program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) di sejumlah kelompok tani.
Penggunaan pupuk kimia dalam jangka waktu yang lama dan berlebihan dapat berdampak pada berkurangnya kesuburan tanah pertanian.
Berkurangnya kesuburan tanah otomatis akan mempengaruhi tingkat efisiensi usaha tani yang berujung pada penurunan produksi pertanian.
“Kalau secara umum dari dulu kan sudah banyak yang pakai pupuk kandang, tapi belum diolah dan masih banyak bibit rumput liarnya,” imbuhnya.
Baca Juga: Dua Residivis Pencurian Sepeda Motor dan Mobil Bak Terbuka Lintas Provinsi Dibekuk Polres Boyolali
Dalam penerapan penggunaan pupuk organik, yang menjadi tantangan ialah mengubah pola pikir dan perilaku petani.
Secara umum, petani ingin mendapatkan hasil yang cepat dan instan dari penggunaan pupuk kimia.