GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Bencana alam yang disebabkan karena hidrometeorologi khususnya hujan dan angin kencang masih mendominasi catatan bencana alam di Kabupaten Gunungkidul.
Pusdalops Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Parjiyanto, menyatakan, dari data kebencanaan yang terjadi angin kencang, puting beliung merupakan bencana yang paling banyak terjadi dalam dua tahun terakhir.
Pada tahun 2021 tercatat sebanyak 207 titik dan dari jumlah tersebut, bencana angin kencang tercatat sebanyak 70 titik, tanah longsor di 69 titik, banjir 21 titik, dan gempa bumi sebanyak 15 titik.
Baca Juga: Warga Turi Sleman Tewas Dibunuh, Mayat Dibuang di Kebun Salak, Ini Kata Polisi
“Untuk tahun ini mengalami peningkatan dan selama 6 bulan sudah terjadi sebanyak 97 kasus,” katanya, Rabu (15/6/2022).
Seperti tahun sebelumnya, bencana angin kencang masih mendominasi terjadi. Dari jumlah tersebut, sudah tercatat sebanyak 46 titik merupakan kejadian angin kencang.
Tahun ini untuk bencana tanah longsor ada 31 titik, kebakaran 13 titik, banjir 3 titik dan tersambar petir ada 1 titik.
Kejadian paling besar tahun ini sampai sekarang itu angin kencang di Semanu dengan jumlah korban terdampak mencapai ratusan Kepala Keluarga (KK).
Artikel Terkait
Objek Wisata di Gunungkidul Sudah Dikunjungi 1,4 Juta Wisatawan Memasuki Pertengahan Tahun
Dua TPR Menuju Objek Wisata Pantai Gunungkidul Dipindah karena JJLS
Dua Orang Wisatawan Asal Boyolali yang Terseret Ombak Pantai Sundak Gunungkidul Bisa Diselamatkan
Tiga Pelaku Klitih Penganiaya Pelajar SMA Dibekuk Polres Gunungkidul, Korban Dihantam Gir Motor
Kecelakaan Lalu Lintas di Gunungkidul Masih Tinggi, Periode Januari-Juni 2022 Tercatat 29 Orang Meninggal