Sapi Terjangkit PMK Hanya Dijual Rp 7 Juta, Peternak di Lereng Merbabu Jangan Panic Selling

photo author
- Sabtu, 4 Juni 2022 | 16:40 WIB
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan penanganan PMK oleh Koperasi Andini Luhur Kabupaten Semarang. (Dok Koperasi Andini Luhur)
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan penanganan PMK oleh Koperasi Andini Luhur Kabupaten Semarang. (Dok Koperasi Andini Luhur)

SEMARANG, harianmerapi.com - Peternak di lereng Merbabu di wilayah Kecamatan Getasan diminta untuk tidak panic selling (jual murah).

Diungkapkan ada sapi yang terkena penyakit mulut dan kaki (PMK) dan dijual hanya Rp 7 juta.

Hal ini mengemuka saat acara penyuluhan dan sosialisasi PMK oleh Koperasi Andini Luhur yang berada di Desa Jetak, Kecamagan Getasan, Kabupaten Semarang, Jumat (3/6/2022) malam.

Baca Juga: Cerita Horor di Senja Hari Melihat Sosok Pria dengan Pakaian Berlumuran Darah dari Seberang Tikungan Maut

Ketua Koperasi Andini Luhur, Agus Warsito kepada wartawan mengatakan jpenyuluhan dan sosialisasi ini diikuti para peternak dan pedagang sapi yang ada di sekitar Desa Jetak.

“Di Dusun Jetak ini mayoritas adalah peternak sapi perah, dan diadakan penyuluhan ini agar para pedagang sapi atau blantik tidak membeli sapi dari luar kota,” kata Agus Warsito.

Ia menambahkan dengan penyuluhan dan sosialisasi diharapkan warga tidak panik dalam menangani PMK.

“Melihat dari kasus di Jawa Timur, kami kalau tidak mengedukasi sejak awal nantinya akan terjadi penyebaran yang besar-besaran seperti yang lain,” ungkapnya.

Baca Juga: Permintaan Tinggi Seiring Pulihnya Ekonomi, Harga Kebutuhan Pokok Terkerek Naik

Diingatkan, para peternak agar tidak menjual sapi dengan harga murah akibat kepanikan terkait PMK.

Jika ada sapi yang sudah ambruk karena PMK, pasti para peternak langsung panik dan ujung-ujungnya ada yang menjual hewan ternak dengan harga yang sangat murah alias panic selling.

Agus mengungkapkan ada salah satu kasus, sapi terindikasi PMK lalu peternak tersebut akhirnya menjual sapi dengan harga Rp. 7.000.000, sehingga pihak koperasi merasa wajib mengedukasi agar tidak terjadi hal seperti itu.

Camat Kecamatan Getasan, Istichomah mengaku penambahan kasus PMK di Getasan sekitar 20 ekor dalam sehari.

Baca Juga: Cerita Horor Penghuni Kuburan Kedinginan karena Hujan Deras yang Menyebabkan Makam Amblong

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X