Tingkatkan Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Pemkab Sukoharjo Segera Bangun Sanggar Inklusi di Semua K

photo author
- Rabu, 18 Mei 2022 | 16:45 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat meresmikan sanggar inklusi.  (Wahyu Imam Ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat meresmikan sanggar inklusi. (Wahyu Imam Ibadi)

Bantuan bersifat stimulan untuk meringankan beban pembangunan. Nilai bantuan yang diberikan Pemkab Sukoharjo kepada masing-masing kecamatan untuk pembangunan sanggar inklusi bervariasi. Nilai rata-rata bantuan yang diberikan sebesar Rp 250 juta.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM, Sanggar Senam dan Kelompok Senam Mulai Aktif, Emak-emak pun Menyambut Gembira

"Total bantuan untuk pembangunan 10 sanggar inklusi sebesar Rp 2,45 miliar," lanjutnya.

Pemkab Sukoharjo sengaja menyediakan sanggar inklusi di semua kecamatan untuk meningkatkan pelayanan pada ABK. Dengan demikian maka pada orang tua yang memiliki ABK lebih mudah dalam penanganan terhadap anaknya.

Pemkab Sukoharjo juga memberikan perhatian lain berupa bantuan pemberian makanan tambahan (PMT), insentif bagi relawan sanggar inklusi, pemenuhan kebutuhan terapis, pemberian alat bantu bagi ABK, pelayanan administrasi kependudukan, KIS bagi ABK. Bantuan juga datang dari CSR dan Baznas.

Baca Juga: Menag Bertolak ke Arab Saudi untuk Pastikan Layanan Jamaah Haji Indonesia Sudah Siap

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, penyandang disabilitas maupun ABK memiliki hak yang sama di masyarakat.

Disabilitas bukan berati menjadi hambatan untuk menjalani kehidupan. Penyandang disabilitas tidak berarti mereka tidak bisa melakukan apa-apa.

Mereka sama seperti lainnya hanya saja memiliki cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktivitas yang tidak dapat mereka lakukan karena keterbatasannya.

Baca Juga: KotaK Rindu Hentakan Sound Menggelegar Setelah Lama Tak Manggung di Acara Besar

Sehingga kita harus memahami para penyandang disabilitas sebagai dukungan bagi mereka untuk berkembang dan terlibat dalam kehidupan bermasyarakat serta memberikan hak yang sama sebagai warga negara.

Etik Suryani melanjutkan, tidak jauh berbeda memiliki ABK bukan hal yang mudah bagi orang tua manapun.

Perhatian orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang mereka. Sehingga orang tua perlu belajar memahami dan mendampingi agar mereka selalu percaya diri dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: UAS Ditolak Masuk Singapura, FPAN DPR: Singapura Harus Beri Penjelasan Terbuka dan Minta Maaf

Hal ini karena ABK mempunyai keterbatasan atau keluarbiasaan baik fisik, mental, intelektual, sosial maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya apabila dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X