“Geliat pariwisata tidak bisa hanya dipusatkan di Borobudur atau yang saat ini ada yakni Glamping De Loano,” ucapnya.
Borobudur Highland adalah kawasan pariwisata terpadu yang dikembangkan dengan wawasan lingkungan.
Kawasan Borobudur Highland sendiri memiliki luas kurang lebih 309 hektare.
“Ada di tiga kabupaten yang masuk wilayah otoritatif BOB, sekarang masih tahap pengembangan,” ungkapnya.
Kawasan penyangga Borobudur Highland harus dihidupkan dengan menggerakkan konsep-konsep pariwisata berwawasan lingkungan.
"Kita harus hidupkan kawasan di seputaran Borobudur Highland, sebab pariwisata tidak akan hidup jika desa-desa penyangga tidak kita kembangkan,” ungkapnya.
Baca Juga: Unboxing Boks Kontainer Berkat Kenduri Hajatan Sultan di Bojonegoro, Apa Saja Isinya?
“Jadi harus bangun bersama-sama" tegas Indah.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo Stephanus Aan Isa Nugroho menambahkan, Desa Benowo memang jadi salah satu penyangga kawasan Borobudur Highland.
Desa tersebut juga sudah beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat.
Selain Benowo, katanya, ada beberapa desa lain di Kecamatan Loano dan Bener yang menjadi penyangga pariwisata kawasan Borobudur Highland.
"Borobudur Highland itu kawasan prioritas, di mana pemerintah ingin menjadikan Borobudur sebagai salah satu dari 10 Bali baru Indonesia,” terangnya.
Desa Benowo memiliki potensi wisata antara lain Gunung Kunir, Gunung Trajumas, Gunung Ayam-ayam, Gunung Manten, Sendang Bengawan, air terjun, petilasan Pangeran Benowo, dan produk Kopi Benowo.