"Tetap patuhi Prokes. Sekarang masih pandemi Covid-19 dan ada tambahan kasus," lanjutnya.
Baca Juga: Viral Warga Bantul Posting Rumahnya Dilempar Bom Molotov: Pagar dan Mobil Terbakar
Sekolah berbasis asrama sebagai tempat tinggal siswa diminta untuk memperketat pengawasan baik sistem pembelajaran, kesehatan dan Prokes.
Sebab sudah ada temuan kejadian satu sekolah menjadi klaster penularan Covid-19 terjadi pada puluhan siswa siswi.
Pemkab Sukoharjo sudah meminta pada petugas ditingkat desa dan kecamatan untuk meningkatan koordinasi dengan pihak sekolah.
Baca Juga: Polisi Sudah Periksa Pemilik Bus Pariwsata yang Menabrak Tebing Bego Imogiri, Ini Hasilnya
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, mengatakan kejadian temuan klaster penularan Covid-19 di SMAIT Nur Hidayah di wilayah Desa Pucangan, Kecamatan Kartasura menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
Baik sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, pemerintah desa, kecamatan hingga Pemkab Sukoharjo.
Sebab temuan klaster tersebut sangat mengagetkan di tengah kelancaran pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berjalan baik dengan pengetatan penerapan Prokes.
Baca Juga: Harapan Warga Desa Wadas yang Bersedia Direlokasi: Proses Lancar Agar Uang Ganti Untung Segera Cair
Pada pelaksanaan PTM tersebut sebelumnya bahkan tidak ada temuan kasus positif Covid-19.
"Sekolah berbasis asrama kami minta memperketat pengawasan sistem pembelajaran, kesehatan dan Prokes," katanya.
"Sudah ada temuan klaster di satu sekolah. Di sana siswa siswi tinggal di asrama dan kasus Covid-19 dengan cepat menyebar," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo sudah meminta pada Disdikbud, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan Puskesmas untuk membantu pengawasan PTM di sekolah.