PURWOREJO,harianmerapi.com-Warga Desa Wadas, Bener Purworejo nampaknya terbelah terkait relokasi untuk penambangan batu demi kepentingan pembangunan Waduk Bener. Ada yang menerima namun banyak juga yang menolak.
Polres Purworejo melalui akun instagram @humasrespurworejo memposting pernyataan tiga warga yang mendukung proyek pertambangan batu.
Ungkapan warga itu diposting pada Selasa (8/2/2022) malam. "Terima kasih untuk Polisi dan BPN telah mengawal proses pengukuran tanah kuari. Kami ingin dikawal agar lancar dan segera cair (ganti untung)," ujar warga yang mengenakan jaket hitam itu.
Di postingan itu, ada empat warga yang mengatakan hal yang sama. Yani tiga laki-laki dan satu perempuan.
Mereka umumnya menanti pencairan uang ganti untung proyek tersebut. Meski demikian, tetap saja kolom komentar diserbu netizen.
Mereka menyuarakan tagar save wadas hingga Wadas Melawan. Sebelumnya, polisi masih berjaga di Desa Wadas, Bener, Purworejo paskapenangkapan sejumlah warga yang menolak pengukuran tanah kuari.
Update sementara sebanyak 63 warga belum dilepaskan dan kondisi listrik mati pada Rabu (9/2/2021).
Baca Juga: Konflik Penambangan Batu Andesit di Wadas Purworejo Memanas, Komnas HAM Upayakan Mediasi
Dilihat dari akun instagram @wadas_melawan, dilaporkan jika saat ini sebanyak 63 warga belum dibebaskan.
"Kami mencatat ada sekitar 63 warga Wadas yang ditangkap paksa oleh aparat dan hingga pagi ini mereka belum juga kunjung dibebaskan," ujar postingan itu pada Selasa pagi.
Selain belum dibebaksannya puluhan warga, listrik di sekitar desa juga masih padam. "Sementara kondisi di desa Wadas sejak kemarin hingga pagi ini masih dipenuhi dengan ratusan Aparat dan listrik padam sejak semalam," ujarnya lagi.
Di media sosial, tagar savewadas, tolak pengukuran tanah hingga Wadas Melawan bergema dan jadi trending topik.*
