SUKOHARJO, harianmerapi.com - SAR Sukoharjo meminta pada masyarakat mewaspadai fenomena alam peningkatan curah hujan dan angin kencang. Sebab diperkirakan puncak hujan akan terjadi pada Februari mendatang. Kerawanan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang rawan terjadi disemua wilayah.
Wakil Komandan SAR Sukoharjo Muclis, Kamis (27/1/2022) mengatakan, fenomena alam yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo sekarang hampir setiap hari terjadi hujan disertai angin kencang.
Bahkan intensitasnya terus mengalami peningkatan dan terjadi merata disemua wilayah. Kondisi tersebut menyebabkan kerawanan terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
"Sekarang sering ditemui kondisi siang hari terik panas sekali dan seketika mendung hitam pekat datang dan angin kencang. Curah hujan sangat tinggi dan rawan bencana alam. Kami minta masyarakat selalu waspada sebab bencana alam sekarang sulit diprediksi," ujarnya.
Baca Juga: Selain Orangutan Ini Daftar Hewan Dilindungi yang Dievakuasi dari Rumah Bupati Langkat Non Aktif
SAR Sukoharjo terus melakukan koordinasi dengan petugas terkait sebagai antisipasi apabila terjadi bencana alam. Petugas akan langsung melakukan gerak cepat penanganan pada masyarakat mengingat pemantauan dan pemetaan wilayah rawan bencana alam sudah dilakukan.
Muclis meminta semua komponen terkait ikut terlibat dalam antisipasi dan penanganan bencana alam. Termasuk warga dimana mereka memiliki peran penting membantu.
"Koordinasi antar daerah juga penting. Jadi tidak hanya mengandalkan koordinasi internal disatu daerah saja. Semisal kemarin banjir di wilayah Kecamatan Kartasura dimana salah satunya karena ada kiriman air dalam volume besar dari Kabupaten Boyolali. Curah hujan pada saat itu memang tinggi dan merata," lanjutnya.
SAR Sukoharjo sudah menyiapkan petugas hingga relawan serta peralatan untuk membantu masyarakat saat terjadi bencana alam. Pemantauan dilakukan disemua wilayah khususnya di daerah rawan bencana alam sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya.
Himbauan juga diminta pada masyarakat untuk menghindari pohon besar untuk berteduh saat hujan dan angin kencang terjadi. Sebab rawan pohon tumbang dan mengenai warga tersebut. Antisipasi dilakukan mengingat sudah ada kejadian beberapa pohon tumbang akibat angin kencang. Beruntung kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Karakternya dibeberapa jalan antar desa, kecamatan bahkan kabupaten masih banyak pohon besar. Beberapa sudah dipangkas untuk meminimalisir pohon tumbang, tapi sebagian lainnya belum. Warga masyarakat cari tempat aman untuk berteduh dari hujan dan angin, jangan di bawah pohon besar sebab rawan roboh karena kita tidak tahu kapan angin kencang akan datang," lanjutnya.
Baca Juga: Sidang Perdana, Terdakwa Sopir Vanessa Angel Tanpa Didampingi Penasehat Hukum
Muclis menambahkan, SAR Sukoharjo sudah memantau kondisi saluran air atau drainase disejumlah wilayah saat hujan deras turun. Hasilnya sebagian sudah baik, namun sebagian lainnya belum. Sebab saat hujan deras masih ditemukan genangan air dalam waktu lama surut. Hal itu sangat menganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat saat melintas.
Genangan air tersebut terjadi karena air hujan tidak langsung mengalir dan terbuang ke saluran air atau drainase. Hal tersebut disebabkan karena besarnya debit air yang harus dibuang tidak sebanding dengan ukuran saluran air atau drainase. Penyebab lainnya karena kondisi saluran air atau drainase penuh sedimentasi pasir dan sampah.