SALATIGA, harianmerapi.com - Kondisi Taman Wisata Sejarah Salatiga (TWSS) di Dusun Nogosaren, Kelurahan Bugel, Salatiga kini sudah menjadi kawasan pergerakan ekonomi baru di Salatiga.
Sejak selesai dibangun tahap 2 pembuatan alun-alun TWSS, kini setiap akhir pekan sudah banyak warga berkumpul bahkan jumlahnya ratusan dan banyak pedagang berdatangan di kawasan wisata baru ini.
Tua, muda, anak-anak sejak pagi sudah ramai di TWSS untuk menikmati alam dan makan jajanan ‘rakyat’ yang banyak dibuka para pedagang di lokasi ini.
Bahkan di lokasi ini sejak sepekan lalu telah ada sekelompok anak muda mengelola parkir terhadap kendaraan bermotor baik mobil maupun motor yang datang ke TWSS.
“Lumayan Pak, bisa untuk membuka pekerjaan baru dan mendapatkan hasil dari parkir,” ujar anak muda ditemui harianmerapi.com, Minggu (9/1/2022).
Di lokasi ini tidak kurang 6 pedagang sudah membuka lapak di TWSS untuk melayani keperluan jajan dan minum pengunjung.
“Belum ada dua minggu sudah banyak pedagang yang berjualan di kawasan TWSS. Ke depan pasti ramai untuk menjadi wisata baru,” ujar Suharti warga asal Pabelan, Kabupaten Semarang, Minggu (9/1/2022).
Diberitakan tahapan pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga (TWSS) di wilayah Nogosaren, Kelurahan Bugel, Kota Salatiga anggaran tahun 2021 telah selesai.
TWSS ini pada anggaran 2021 menelan dana Rp 9,530 miliar untuk pemadatan tanah dan pembuatan bangunan semacam joglo di sisi selatan.
Dari pantauan harianmerapi.com, TWS Salatiga sudah mulai rapi dengan jalan aspal keliling lahan dan kini menjadi tempat olahraga baru warga untuk melakukan jogging di pagi hari.
Taman wisata sejarah Salatiga menempati lahan kurang lebih 13.575 meter persegi atau kurang lebih 6-7 hektare di dekat jalur jalan Tol Semarang-Solo dengan pemandangan yang indah.